Dinkes Lumajang Adakan Pelatihan Penggerak PKK

Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Lumajang,Hj.Tutug As at Malik saat memberikan materi Pelatihan PHBS di hadapan Para Kader PKK desa ,dan Promkes puskesmas dalam acara pelatihan Program PHBS.

Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Lumajang,Hj.Tutug As at Malik saat memberikan materi Pelatihan PHBS di hadapan Para Kader PKK desa ,dan Promkes puskesmas dalam acara pelatihan Program PHBS.

(Wudutkan Program PHBS di Rumah Tangga).

Lumajang, Bhirawa.
Dalam rangka meningkatkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di rumah tangga sehat, Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang melibatkan Tim Penggerak PKK kabupaten Lumajang untuk berperan aktif dalam rangka mensukseskan program tersebut yakni dengan melakukan pelatihan pembinaan PHBS selama dua hari (26-27/4) yang bertempat di Gedung Pertemuan Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang .
Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Lumajang, Hj. Tutug As at Malik selaku pembina para kader PKK yang sekaligus sebagai Nara sumber dalam kegiatan pelatihan tersebut.
Sedangkan para peserta yang hadir dlam kegiatan tersebut adalah para istri Kepala Desa yang juga sebagai ketua Tim Penggerak PKK tingkat desa serta para petugas Promkes Puskesmas .
Dalam Sambutannya Ibu Bupati tersebut mengatakan Ny. As.at bahwa Tim penggerak PKK di tingkat desa diwajibkan untuk berperan aktif dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat desa untuk berperilaku hidup bersih dan sehat.
“peran tim Penggerak PKK di desa sangat diperlukan dalam upaya meningkatkan PHBS rumah tangga, dan PKK di tingkat desa dalah mitra dinas kesehatan dalam upayanya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat desa salah satunya melalui pembinaan phbs rumah tangga,ujarnya.
Hal tersebut disampaikan oleh Tutug selaku Pembina PKK Kabupaten Lumajang yang menyebutkan bahwa capaian dari hasil survey rumah tangga sehat tahun 2015 belum menunjukkan hasil yang menggembirakan, sehingga hal tersebut menurutnya perlu untuk ditingkatkan oleh Tim Penggerak PKK ditingkat desa , melalui peran dalam sosialisasi,pendampingan,monitoring dan upaya inovatif lainnya agar mampu meningkatkan phbs di rumah tangga.
Sedangkan menurut Keterangan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang, Dr. Triworo S. Melalui Kabid PKM Dra.Ria Cancerina juga menjelaskan bahwa dari semua indikator yang berjumlah sepuluh item hanya empat indikator yang perlu intens untuk disosialisasikan oleh para Tim penggerak PKK desa.
Peran aktif dari TP PKK desa tersebut diharapkan dapat meningkatkan kekurangan dari empat Indikator tersebut akibat masih minimnya kesadaran masyarakat tentang artinya pola hidup bersih dan sehat.
Mengapa  PHBS masih diperlukan dan dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari? Karena faktor perilaku memiliki andil 30 – 35 % terhadap derajat kesehatan, sedangkan dampak dari perilaku terhadap derajat kesehatan cukup besar, maka diperlukan berbagai upaya untuk mengubah perilaku yang tidak sehat menjadi sehat, salah satunya melalui program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
“Pertama PSN,kedua merokok,ketiga ASI ,ke empat melahirkan tanpa melibatkan tenaga kesehatan,” terangnya.
Dari kelemahan hasil survey di tahun 2015 tersebut menurut Ria akan digunakan sebagai tolok ukur dalam rangka menunjang pencapaian keberhasilan PHBS di tahun 2016 .
Lebih lanjut, Ria juga menjelaskan bahwa Perilaku Hidup Bersih dan Sehat merupakan wujud keberdayaan masyarakat yang sadar, mau dan mampu mempraktekkan PHBS ,sedangkan penyuluhan PHBS itu adalah upaya untuk memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat, dengan membuka jalur komunikasi, memberikan informasi dan melakukan edukasi, untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku, melalui pendekatan pimpinan (Advokasi), bina suasana (Social Support) dan pemberdayaan masyarakat (Empowerment).
Dengan demikian masyarakat dapat mengenali dan mengatasi masalahnya sendiri, terutama dalam tatanan masing-masing, dan masyarakat dapat menerapkan cara-cara hidup sehat dengan menjaga, memelihara dan meningkatkan kesehatannya.
adapun 10 indikator tersebut diantaranya Persalinan Ditolong oleh Tenaga Kesehatan, Memberi Bayi ASI Ekslusif, Menimbang Bayi dan Balita setiap bulan,Menggunakan Air Bersih,Mencuci Tangan dengan Air Bersih dan Sabun,menggunakan jamban sehat,memberantas jentik dirumah,makan buah dan sayur setiap hari,melakukan Aktivitas fisik Setiap hari,dan tidak merokok  di dalam rumah.(dwi.adv)

Tags: