Dinkes Minta Pelayanan Stem Cell Hanya di RSUD dr Soetomo

Kepala Dinkes Provinsi Jatim, Dr dr Kohar Hari Santoso SpAn KIC KAP

Dinkes Jatim, Bhirawa
Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jatim mengimbau kepada seluruh rumah sakit di Jatim selain RSUD dr Soetomo tidak memberikan pelayanan stem cell. Hal ini agar mudah dikontrol dan dapat dipantau secara seksama.
Hal ini disampaikan Kepala Dinkes Jatim, Dr dr Kohar Hari Santoso saat ditemui Bhirawa usai Rapat Paripurna Intern Pembicaraan Tingkat I Masa Persidangan III Tahun Sidang 2018 DPRD Jatim, Senin (5/11) kemarin.
“Di Jatim, harus ada perhatian khusus yakni pada tempat-tempat tertentu. Memang dimulainya dulu di RSUD dr Soetomo tidak boleh ditempat lain. Karena perlu adanya pengendalian untuk pemantauan. Ini fasenya memang belum secara luas tapi pada lingkup yang terbatas,” katanya.
Imbauan tersebut secara resmi sudah disampaikan ke seluruh rumah sakit di Jatim. Surat itu merupakan tindak lanjut dari pertemuan bersama antara Dinas Kesehatan Provinsi Jatim, Persi, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jatim, dan RSUD dr Soetomo. ” Yang jadi pertimbangan, karena stem cell masih dalam program riset,” ujarnya.
Jika itu masih dalam program riset, hanya dokter dengan izin khusus yang boleh melakukan pelayanan stem cell. Jika ada yang melakukan di luar itu, SIP/SIPA-nya patut diperhatikan. Dalam imbauan tersebut, Persi meminta setiap tenaga medis mempunyai SIP/SIPA yang masih berlaku.
Pihaknya mengakui bahwa sekarang ini fasenya itu dalam beberapa hal masih tahap penelitian. Di tingkat Internasional, kata dr Kohar, stem cell sudah berkembang. “Saya bersama tim dari RSUD dr Soetomo pernah ke Iran juga melihat perkembangannya bagus sekali. Tapi kita mesti harus waspada jangan serampangan,” jelasnya.
Manfaat stem cell, ditegaskan dr Kohar sangat banyak. Seperti penyakit diabetes sudah bisa disembuhkan. “Sehingga mereka yang semula ketergantungan pada insulin tinggi itu bisa lebih bagus. Pada kasus lain seperti ortopedi juga. Tapi ada case by case yang kita perhatikan,” tuturnya.
Stem cell, tutur dia, sampai saat ini memang masih dalam program riset berbasis pelayanan. Artinya, pemerintah memberikan ruang bagi para dokter untuk meneliti manfaat stem cell melalui pelayanan. [geh]

Tags: