Dinkes Nganjuk Waspada Demam Berdarah

7-FOTO OPEN ris-demamNganjuk, Bhirawa
Kecamatan Nganjuk, Pace, Loceret dan Ngronggot menjadi endemi penyakit demam berdarah (DB). Bahkan jumlah penderita yang disebabkan nyamuk aides aigepty tersebut saat ini dirawat di sejumlah Puskesmas dan rumah sakit daerah (RSD) Kabupaten Nganjuk.
Meski penderita DB belum banyak seperti tahun lalu, namun Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan Pemberantasan Penyakit dan Kesehatan Lingkungan (P3KL) Dinkes Nganjuk, Syaifullah meminta masyarakat untuk waspada. Caranya dengan melakukan pencegahan dan menjaga kebersihan lingkungan. “Hingga memasuki awal tahun 2015 ini, baru ada tiga penderita yang terdeteksi positif DB, yakni berasal dari Desa Plosorejo Kecamatan Pace,” papar Syaifullah.
Data terkait penderita DB tersebut diketahui dari laporan resmi RSUD Nganjuk, per Jumat 09 Januari 2015. Kendati demikian, Dinkes Pemkab Nganjuk tidak segera melakukan fogging, namun masih menunggu hingga empat atau lima hari lagi. “Dinkes harus mendapatkan laporan resmi dulu dari RSUD Nganjuk baru menjadwalkan fogging,” terang Syaifullah.
Menurut Syaifullah, Dinkes tidak dapat serta merta melakukan fogging berdasarkan permintaan warga. Pasalnya, untuk melakukan tindakan pengasapan harus didasarkan pada hasil analisa medis. Sebenarnya, lanjut Syaifullah, yang terpenting bukan fogging, melainkan pencegahan yang dilakukan oleh masyarakat sendiri, termasuk pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan pemberian abate. “Abate bisa didapat dari puskesmas terdekat tanpa harus membeli,” tegasnya.
Terkait fogging, Dinkes Nganjuk hanya tersedia dua armada dengan jumlah personel 19 orang. Sehingga untuk memenuhi kebutuhan fogging dirasa masih kurang. Untuk itu, Dinkes hanya memprioritaskan zona endemi, yang benar-benar dinyatakan positif, di mana banyak warga menderita DB. Saat musim pancaroba ini memang banyak penderita demam.
Namun tidak semua penderita demam dinyatakan sebagai penderita DB. Bisa jadi, mereka hanya demam biasa, demam dengue atau chikungunya. “Tidak mesti, penderita yang sakit demam dinyatakan sebagai demam berdarah, harus dites laborat dulu bila demamnya bertahan sampai tiga hari tidak turun-turun,” pungkas Syaifullah. [ris]

Keterangan Foto : Pasien demam berdarah yang mulai memadati ruang perawatan RS Nganjuk datang dari daerah endemi DB. (ristika/bhirawa)

Rate this article!
Tags: