Dinkes Situbondo Bentuk 8 Yayasan Penyakit Kronis

Sekdis Kesehatan Situbondo dr Husnul Ibtida saat mengukuhkan 8 Ketua Yayasan penyakit kronis kemarin. [sawawi/bhirawa].

Sekdis Kesehatan Situbondo dr Husnul Ibtida saat mengukuhkan 8 Ketua Yayasan penyakit kronis kemarin. [sawawi/bhirawa].

Situbondo, Bhirawa
Untuk mewujudkan program nawacita Presden RI Joko Widodo dan Bupati Situbondo Dadang Wigiarto, jajaran Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo membentuk delapan yayasan penyakit kronis pagi kemarin (7/12). Di antaranya, yayasan penyakit jantung, asma, hidrocepalus, kanker, cerviks, kanker payudara, dan diabetes.
Hadir di antaranya, Kadinkes Abu Bakar Abdi, tiga Direktur RSUD dan seluruh kepala Puskesmas se Situbondo. Dalam pembentukan yayasan kemarin, juga diresmikan penggunaan 1 unit mobil ambulans hasil bantuan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI dengan.
Abu Bakar Abdi mengatakan, program ini sebagai representasi nawacita Jokowi dan Bupati Dadang Wigiarto, dimana negara dituntut selalu hadir ditengah-tengah masyarakat. Untuk itu, kata Abu Bakar, lembaga yang ia pimpin menggagas program kesehatan dengan pembentukan delapan yayaysan penyakit kronis di Tanah Air.
“Sebab soal kesehatan itu tidak akan bisa dilaksanakan oleh orang kesehatan sendiri. Untuk itu kami menggandeng banyak elemen diantaranya, pembentukan yayasan penyakit ini yang bertujuan untuk menggugah empati masyarakat agar dapat mengurus kesehatan secara bersama,” tutur mantan Sekretaris Dinkes Situbondo itu.
Abu menandaskan, selama ini masyarakat yang menderita penyakit jantung dan 7 oenyakit kronis lain kerapkali enggan untuk berobat ke Rumah Sakit karena berbagai alasan. Nah, dengan pembentukan yayasan penyakit ini diharapkan keengganan masyarakat tersebut bisa ditekan sekecil mungkin. “Saat ini kami baru membentuk Ketua Yayasan. Sedangkan untuk keanggotaan nanti kita sahring lagi ke publik,” terang Abu Bakar.
Masih kata Abu Bakar, agar program itu tepat sasaran pihaknya menggandeng orang yang pernah sakit atau keluarga penderita yang pernah ditangani oleh tim medis, sehingga tahu riwayat penyakit dan pengobatannya. Diharapkan dengan demikian, komunitas tersebut mudah untuk dijalankan serta paham penanganan saat berbagi kisah penderita penyakit tersebut. “Untuk peresmiannya kami akan mengundang Bupati. Saat ini kami fokus membuat AD/ART dan selanjutnya mendaftarkan ke Notaris,” papar Abu Bakar.
Adapun sasaran program ini, ungkap Abu Bakar, mencakup semua lini hingga sampai ke pelosok Desa. Abu berharap program ini bisa didengar penderita 8 penyakit kronis, bahwa di Situbondo sudah ada yayasan yang siap memberikan bantuan penanganan dan konsultasi.
“Harapan kami dengan program ini angka kesakitan di masyarakat turun. Sebab Dinkes dalam 5 tahun kedepan memprioritas program penekanan kematian ibu dan bayi, menurunkan prefalensi gisi buruk dan meningkatkan indeks kepuasan masyarakat (IKM),” pungkas Abu Bakar. [awi]

Tags: