Dinkes Situbondo Deklarasikan Penakib

Bupati Dadang Wigiarto didampingi Ketua TP-PKK serta Ketua IBI Situbondo, Mardiyah, saat peresmian penandatanganan prasasti Penakib dipendopo Kabupaten, kemarin (24/3). [sawawi/bhirawa]

Bupati Dadang Wigiarto didampingi Ketua TP-PKK serta Ketua IBI Situbondo, Mardiyah, saat peresmian penandatanganan prasasti Penakib dipendopo Kabupaten, kemarin (24/3). [sawawi/bhirawa]

Situbondo, Bhirawa
Peran dan keberadaan IBI (Ikatan Bidan Indonesia) Kabupaten Situbondo dalam upaya peningkatan kesehatan masyarakat di Kota Santri, kian signifikan dan diakui, dalam beberapa tahun terakhir ini. Selain berada digarda terdepan dalam keikutsertaan penanganan medis, keberadaan IBI juga sangat terasa dalam upaya penurunan angka kematian ibu hami dan bayi dalam setahun ini.
Untuk membuktikan hal tersebut, Selasa kemarin (24/3), IBI dibawah komando Mardiyah, secara resmi mendeklarasikan wadah baru bernama Penakib (Penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Situbondo.
Acara yang dimulai sekitar pukul 09.00 wib di Pendopo Kabupaten itu dibuka langsung Bupati Situbondo, Dadang Wigiarto dengan didampingi Ketua TP-PKK Hj Ummi Kulsum serta Sekretaris Dinas Kesehatan Akhmad Husnul Ibtida.
Ketua IBI Kabupaten Situbondo, dalam sambutannya mengatakan, acara deklarasi Penakib Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo diikuti para Kepala Bidang Dinkes, para dokter spesialis anak, dokter RSU/swasta, 17 Kepala Puskesmas, dokter fungsional, bidan koordinator, 17 bidan se-Situbondo, perwakilan RSU/swasta, perawat penatonologi Rumah sakit dan organisasi profesi. “Kami optimis kegiatan ini akan memiliki manfaat yang besar dan dapat menekan angka kematian ibu dan bayi dimasa mendatang,” terang Mardiyah.
Sementara itu Sekretaris Dinkes, Akhmad Husnul Ibtida, mengakui bahwa lahirnya PENAKIB merupakan sesuatu gerakan yang tepat, karena didalamnya ada kegiatan yang cepat dan mempunyai kelebihan dibidang komitmen. Selain itu, kata Husnul, organisasi ini langsung dibawah komando Bupati, sehingga kiprahnya akan lebih nyata.
“Sebelumnya sudah pernah  dilauncing program MPS dan Gerakan sayang Ibu. Tetapi khusus PENAKIB ini ditujukan untuk menangani kedaruratan dalam menurunkan angka kematian ibu dan anak,” urai Husnul seraya menyebutkan penyebab kematian karena keracunan dan pendarahan.
Masih kata Husnul, sesuai posisi MDGs Kabupaten Situbondo harus berada pada angka 0 meninggal dari 100 ribu orang hidup. Mengacu pada angka tersebut, kata Husnul, Situbondo dibatasi 9 orang ibu dan anak  meninggal dalam setahunnya.
“Tahun 2014 lalu, angka kematian menyentuh 17 orang dan tahun 2015 ini masih 3 orang (Maret 2015). Jadi tinggal 6 orang, untuk menyesuaikan dengan MDGs. Saat ini usia harapan kita sudah meningkat, sesuai dengan penangananan penekanan kematian ibu dan bayi. Peran lain dari PKK juga berpengaruh bagi kesuksesan Penakib, karena di dalamnya juga menangani masalah mental dan dasa wisma,” tegasnya.
Sementara itu Bupati Situbondo H Dadang Wigiarto, menuturkan,  angka kematian sebanyak 17 ibu dan bayi tahun 2014 tercatat diatas ambang batas IPM. Sebab, imbuh orang nomor satu dijajaran Pemkab Situbondo itu, pihaknya ditarget maksimal hanya 9 orang meninggala dlam setahunnya. “Tahun 2013, angka kematian ibu dan bayi menurun.
Namun setahun kemudian mengalami kenaikan menjadi 17 orang. Ini masuk katagori tinggi, makanya kita deklarasikan Penakib, untuk berupaya memperbaiki IPM. Selain itu kami juga melakukan pemetaan-pemetaan,” ujar Bupati Dadang.
Masih kata Bupati Dadang, yang terpenting adalah kesungguhan mengayomi dan memberikan perlindungan kepada masyarakat dan ibu hamil dengan dibarengi niat yang ikhlas dan dalam rangka ibadah kepada Allah SWT. Selain itu, tegas Bupati Dadang, kita harus mencurahkan kegiatan ini dalam rangka mengabdi kepada Allah SWT.
“Kita berdoa dengan konisten, agar langkah kita tidak terlepas dari campur tangan Allah SWT. Kita bekerja keras, dengan hanya berharap ridho dari Allah SWT. Sehingga nanti kita bisa membuat terobosan dan dapat menekan kematian ibu dan anak,” pungkas Bupati Dadang. [awi]

Rate this article!
Tags: