Dinkes Situbondo Tangani 60 Penderita Penderita Gizi Buruk

6-FOTO KAKI awi-pemulihan giziSitubondo, Bhirawa
Jumlah balita penderita gizi buruk di Situbondo ternyata cukup tinggi. Betapa tidak, selama dua bulan terakhir ini, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Situbondo telah menangani 60 balita pengidap gizi buruk. Saat ini Dinas Kesehatan memiliki rumah pemulihan gizi balita, khusus untuk menangani balita gizi buruk.
Jumlah penderita gizi buruk  ini dipastikan akan bertambah, mengingat sebanyak 60 penderita yang saat ini sedang dalam penanganan medis itu, hanya berasal dari empat Kecamatan, yaitu Situbondo, Panji, Mangaran dan Kapongan.
Penyebab balita mengidap gizi buruk  itu bermacam-macam. Umumnya mereka mengalami gizi buruk karena menderita penyakit, diantaranya menderita kelainan jantung, gak bisa bicara serta hydrocefalus. Yang ironis, ada pula balita mengalami gizi buruk disebabkan karena keluarganya broken home. Pihak keluarga  tak bisa merawat anaknya dengan baik karena keluarganya tidak harmonis.
Selain itu, ada pula balita menderita mikrosefalus. Penyakit ini merupakan kebalikan penyakit hydrocefalus, karena kepalanya berukuran kecil. Dari 60 pengidap gizi buruk, penderita mikrosefalus ini menjadi penyebab cukup tinggi,
Kepala Dinas Kesehatan Pemkab Situbondo, Abu Bakar Abdi mengatakan, saat ini pihaknya sudah memiliki klinik khusus untuk melayani masalah gizi balita. Melalui rumah pemulihan gizi (RPH) balita, Dinas Kesehatan mencanangkan Situbondo bebas gizi buruk tahun 2015 mendatang.
Menurut Abu Bakar, tidak sulit untuk mendapatkan perawatan di rumah pemulihan gizi, karena pasien cukup mendapatkan rekomendasi rujukan dari Puskesmas. “Pihaknya kini masih melakukan pemeriksaan gizi buruk secara bergantian, karena tenaga medis di rumah pemulihan gizi masih sangat terbatas,” ujar Abu Bakar Abdi, dengan didampingi Kasi Gizi Dinkes Kab Situbondo, Rina, kemarin.
Abu Bakar menambahkan, saat ini rumah pemulihan gizi masih membutuhkan sejumlah dokter specialis, yaitu spesialis anak dan spesialis ahli tulang, serta sejumlah tenaga perawat.
Lebih jauh Abu Bakar menegaskan,  merawat balita gizi buruk sebenarnya tidak terlalu sulit, karena hanya butuh waktu 2 hingga 3 bulan untuk memulihkannn gizinya. “Justeru yang paling sulit, saat menyembuhkan balita gizi buruk yang disertai penyakit. Itu karena harus menyembuhkan penyakitnya terlebih dahulu untuk memulihkan perbaikan gizinya,” pungkas mantan Kabag TU RSU dr Abdoer Rahem, Situbondo itu. [awi]

Keterangan Foto : Bupati Situbondo H Dadang Wigiarto SH bersama Kadinkes Abu Bakar Abdi serta Kasi Gizi Rina dan Ketua TP PKK Hj Ummi Kulsum saat mengunjungi Rumah Pemulihan Gizi Situbondo. [sawawi/bhirawa]

Tags: