Dinkes Tulugagung Fokus Vaksinasi di Puskesmas Selama PPKM Darurat

dr Kasil Rohmad

Tulungagung, Bhirawa
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tulungagung dalam masa penerapan PPKM Darurat tetap akan melakukan vaksinasi Covid-19 pada masyarakat. Pelaksanaan vaksinasi tersebut akan lebih difokuskan di Puskesmas-Puskesmas untuk menghindari kerumunan.

“Meski ada pembatasan mobilitas vaksinasi tetap dilakukan. Terus dipercepat,” ujar Kepala Dinkes Tulungagung, dr Kasil Rohmad, Minggu (4/7).

Menurut dia, vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat akan dilakukan di banyak tempat di masing-masing Puskesmas. Tidak mengandalkan pelaksanaan dengan gebyar seperti drive thru. “Capaian harian tidak terlalu banyak berbeda meski kemarin juga dilakukan secara drive thru. Ini karena di lain tempat vaksinasi masih tetap berjalan,” imbuhnya.

Soal vaksinasi Covid-19 bagi anak usia di atas 12 tahun, dr Kasil Rohmad mengungkapkan masih belum dilakukan di Tulungagung. Masalahnya, belum ada kebijakan dari Kementerian Kesehatan.

“Kebijakan dari kementerian belum ada. Kami bisa menjalan (vaksinasi Covid-19 bagi anak) setelah ada kebijakan. Tetapi dimungkinkan kebijakan tersebut tidak akan lama lagi sudah ada,” paparnya.

Dibeberkan, vaksinasi Covid-19 bagi anak di atas umur 12 tahun sudah dianjurkan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia. Bahkan untuk ibu hamil pun sudah ada anjuran pula untuk divaksinasi Covid-19.

Dokter Kasil Rohmad memastikan target vaksinasi Covid-19 tidak akan terpengaruh dengan penerapan PPKM Darurat. Ia berharap semakin banyak masyarakat yang sudah divaksin maka semakin cepat juga terbentuknya kekebalan kelompok atau herd immunity.

Selanjutnya mantan Ketua IDI Tulungagung ini mengungkapkan saat ini vaksinasi Covid-19 di Tulungagung sudah menjangkau sasaran tahap ketiga, yaitu kelompok masyarakat rentan, meskipun masih ada sasaran tahap kedua yang belum selesai seperti kelompok lanjut usia.

Sementara itu, soal rasio penularan Covid-19 di Kabupaten Tulungagung, dr Kasil Rohmad mengungkapkan saat ini hampir mendekati angka 2. Itu artinya, setiap satu orang yang positif corona dapat menularkan pada dua orang lainnya.

“Karena itu, kami berharap masyarakat mulai saat ini memulai gerakan masal di rumah saja. Jika mobilitas tetap tinggi, kasus Covid-19 peningkatannya akan eksponensial (berlipat),” paparnya.

Peningkatan kasus yang eksponensial, menurut dia akan menambah beban tenaga kesehatan dalam penanganan kasus Covid-19. Terlebih dalam sebulan terakhir tercatat lima dokter dan lebih banyak lagi perawat serta bidan di Tulungagung sudah terpapar Covid-19 meski tidak dengan gejala berat.

“Saat kasus Covid-19 landai yang dirawat di faskes itu hanya 60-70 orang. Sekarang sudah 400-an orang. Bayangkan dengan jumlah yang dirawat naik sementara jumlah tenaga kesehatannya tetap,” pungkasnya. (wed)

Tags: