Dinkes Tulungagung Lacak Warga Kontak dengan ASN Kemenag

Posko Kesehatan Dinkes Tulungagung, Didik Eka

Tulungagung, Bhirawa
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tulungagung saat ini melakukan tracing (pelacakan) terhadap warga yang kontak dengan seorang ASN dari Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Tulungagung yang baru saja dinyatakan positif Covid -19. Apalagi dia sudah beberapa kali menikahkan pengantin dan tiga kali salat Jumat di sekitar kediamannya.
“Ada tiga tim (surveillance) yang berangkat hari ini (Senin, 7/4). Mereka ke Ngantru, Pucung Kidul, Jepun dan Pakel,” ujar Sekretaris Posko Kesehatan Dinkes Tulungagung, Didik Eka, Senin (27/4).
Tim yang ke Kelurahan Ngantru dan Desa Pucung Kidul Kecamatan Boyolangu, lanjut Didik, untuk melakukan tracing kepada warga atau keluarga yang sempat kontak dengan ASN dari Kemenag Tulungagung itu. Sedang yang ke Kelurahan Jepun dan Kecamatan Pakel untuk melakukan tracing pada warga setempat yang kontak dengan seorang warga Kecamatan Pakel dan juga baru terkonfirmasi positif corona.
Seperti diketahui, warga Tulungagung yang terkonfirmasi positif Covid-19 saat ini berjumlah 18 orang. Tambahan dua orang asal Kecamatan Boyolangu dan Kecamatan Pakel tersebut diumumkan pada Minggu (26/4) malam.
Menurut Didik, tracing untuk yang kontak pada ASN dari Kemenag tidak hanya dilakukan di kediamannya di Desa Pucung Kidul tetapi juga di Kecamatan Ngantru, karena yang bersangkutan bertugas sebagai penghulu (Kepala KUA) di Kecamatan Ngantru. “Sementara yang dari Kecamatan Pakel juga dilakukan di Kelurahan Jepun sebab beliau punya kediaman di Kelurahan Jepun,” terangnya.
Didik tidak mau berandai-andai dengan kasus baru tersebut. Apalagi sampai memicu kejadian seperti di Desa Jabalsari Kecamatan Sumbergempol yang sekarang diisolasi (karantina) wilayah oleh Pemkab Tulungagung. “Kami tidak mau mengambil kesimpulan terlebih dulu,” timpalnya.
Soal mengapa ASN Kemenag Tulungagung baru sekarang terkonfirmasi positif Covid-19, padahal rekan-rekannya yang mengikuti pelatihan haji di Sukolilo Surabaya sebagian sudah lebih dulu terkonfirmasi positif, Didik menyatakan yang bersangkutan termasuk tahap tiga dalam pemeriksaan swab klaster petugas haji. “Saya pun nggak hafal dulu rapid testnya hasilnya apa. Soalnya ada juga yang hasil rapid test negatif tapi swab justru positif,” paparnya.
Kabar terakhir dari surveillance yang diterima Bhirawa, Senin (27/4) siang menyebutkan untuk sementara dari 19 orang yang dirapid test terkait ASN Kemenag Tulungagung semuanya negatif. Sementara yang untuk warga Kecamatan Pakel, dari 12 orang yang dirapid test semua hasilnya juga negatif. (wed)

Tags: