Dinkes Waspadai DBD Serang Kota Mojokerto

Demam Berdarah DengueKota Mojokerto, Bhirawa
Setelah lama wabah Demam Berdarah Dengue (DBD) tak menyerang warga Kota Mojokerto akhirnya terpatahkan. Dua warga yang tinggal di Kawasan Benteng Pancasila, Kel Balongsari, Kec Magersari  dinyatakan positif terjangkit penyakit yang ditularkan nyamuk Aedes Aegypti itu. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Mojokerto menghimbau warga Kota Mojokerto mewaspadahi penyebaran  DBD.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Mojokerto, Christiana Indah mengatakan, dua pekan lalu memang muncul temuan kasus DBD pada dua orang dewasa di wilayah Benpas. Keduanya sudah dirawat di RSU dr Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto. ”Hasil uji laboratorium dari kedua pasien itu masih demam dengue belum demam yang mengeluarkan darah. Tapi jika tak cepat ditangani, tak menutup kemungkinan menjadi DBD,” ujar Indah, ditemui Rabu  (7/1) kemarin.
Indah menjelaskan, padatnya akses masuk warga luar kota ke kawasan Benteng Pancasila, diduga sebagai faktor pembawa masuknya penyakit ini. Sebab, saat Hari Sabtu dan Ahad, kawasan Benpas menjadi kawasan wisata kuliner yang selalu ramai dikunjungi warga dari luar Kota Mojokerto. ”Hari Sabtu dan Ahad banyak pengunjung luar kota berkeliaran disana. Bisa jadi, nyamuk itu terbawa masuk melalui mobil-mobil yang dibawa pengunjung luar kota itu,” sergahnya.
Namun demikian, pihaknya tak bisa diam berpangku tangan menyalahkan keadaan. Sebab yang pasti, jika ada warga yang sudah terjangkit, bisa dipastikan nyamuk pembawanya masih berendem di wilayah itu. Dan jika tak segera diberantas, sang nyamuk bisa berkembang biak menjadi banyak. ”Karenanya setelah ada temuan, kita langsung mengumpulkan kader Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di Kel Balongsari. Kita perintahkan mereka melakukan kerja bakti mensterilkan nyamuk berikut jentiknya di lokasi 100 meter kanan kiri, depan maupun belakang rumah pasien DB,” tandasnya.
Tak hanya itu, Indah juga menetapkan kawasan Benteng Pancasila sebagai wilayah waspada DBD. Dimana, wilayah itu wajib mendapatkan atensi dan pengawasan penuh dari Dinkes agar penyakit itu tak mewabah dan membahayakan warga sekitarnya. ”Karena sudah ada temuan pasien lebih dari satu, maka kita tetapkan kawasan itu waspada DBD. Kita himbau warga agar lebih berhati-hati untuk menjaga kebersihan wilayahnya. Karena saat musim hujan seperti sekarang, perkembang biakan nyamuk ini lebih cepat ketimbang musim biasanya,” imbau Indah.
Selain itu, Indah menambahkan, jika ada warga yang mengeluh demam, sakit kepala, kulit kemerahan yang tampak seperti campak dan nyeri otot serta persendian sebaiknya langsung berobat ke Puskesmas atau RS terdekat. Karena, gejala itu merupakan gejala awal dari penyakit DBD.
”Pada sejumlah pasien, demam dengue dapat berubah menjadi satu dari dua bentuk yang mengancam jiwa. Yang pertama adalah demam berdarah, yang menyebabkan pendarahan, kebocoran pembuluh darah yang berakibat rendahnya tingkat trombosit darah dan yang kedua adalah sindrom renjat dengue, yang menyebabkan tekanan darah rendah yang berbahaya dan berakibat kematian,” pungkasnya. [kar]

Tags: