Dinkop Libatkan Perguruan Tinggi Majukan UMKM

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Pemprov, Bhirawa
Situasi perekonomian global dunia yang cenderung lesu ternyata berpengaruh juga terhadap kondisi perkeonomian di Jatim. Banyak Industri yang mengalami penurunan produksi yang mengakibatkan dunia usaha cenderung mengerem produksinya, dan menunggu perkembangan mengakibatkan ekonomi juga dalam keadaan stagnan.
Dengan kondisi seperti itu dengan sendirinya akan ada pemutusan hubungan kerja (PHK) demi kelangsungan indistri-industri tersebut. Untuk itu tidak ada jalan lain yang bias mengatasi hal tersebut selain mengembangkan usaha UMKM. “Bapak Gubernur mengatakan itu satu-satunya solusi di tengah perekonomian yang lesu ini,” kata Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jatim, Dr Ir I Made Sukarta CES, Kamis (25/8).
Menurut Made, pihkanya saat ini gencar melakukan kerja sama dengan insan pendidikan terutama pihak akademisi guna memuluskan rencana pemgembangan UMKM di Jatim. “Kenapa kita libatkan insan kampus, karena kita ingin menyiapkan lulusan perguruan tinggi untuk siap bekerja, bukan siap mencari kerja,” jelas Made.
Dengan jumlah UMKM yang cukup besar yakni berjumlah 6,8 juta, merupakan potensi yang sangat besar karena hingga saat ini Jatim memiliki keunggulan komparatif, kretaif dan sumber dayanya yang mumpuni.  “Di berbagai bidang kita punya keunggulan terurama produk pangan, maka pemerintah melihat hal ini sebagai sebuah tantangan untuk sinergitas bersama membangun koperasi dan UMKM,” bebernya.
Dinas Kopersai dan UMKM Jatim tentu tidak bisa sendiri melakukan hal tersebut, namun harus melibatkan semua unsur untuk memwujudkan hal itu. “Kita bisa maju bersama tentunya dengan pelaku UMKM, koperasi-koperasi, perguruan tinggi, perusahaan ritel besar, dinas koperasi kabupaten/kota  dan tentu saja media massa,” paparnya.
Made berkata, jika kerjasama deng perguruan tinggi saat ini menjadi prioritas untuk kajian akademik agar kualitas prosuksi yang dilakukan UMKM diterima oleh pasar. “Kerjasama nanti nantinya untuk perbaikan kualitas sumber daya manusianya baik dari sisi manajeman mupun sisi teknsinya, lalu pelatihan untuk efisiensi kerja memperbaiki pemilihan bahan untuk produksi dan yang paling penting juga peningkatan kapasitas kapital,” pungkasnya. [iib]

Tags: