Dinkop Surabaya Segera Tambah Sentra PKL

Sentra-PKLDinkop Surabaya, Bhirawa
Sentra pedagang kaki lima (PKL) tahun 2015 akan ditambah lagi di delapan lokasi.Untuk anggaran pembangunannya, Dinas Koperasi (Dinkop) Kota Surabaya menyiapkan dana senilai Rp8 miliar. Delapan sentra PKL tersebut antara lain di Balas Klumprik, Dharmawangsa, Mulyorejo dan Bratang Binangun.
Kepala Dinas Koperasi (Dinkop) dan UMKM Kota Surabaya, Hadi Mulyono mengatakan, agar sentra sentra PKL ini tidak sepi dan ditinggalkan pedagang akan melakukan beberapa perbaikan. Diantaranya memanfaatkan teknologi IT serta bekerjasama dengan asosiasi seperti pertokoan retail.
” Dari delapan sentra PKL ini masuk dalam kategori besar karena bisa menampung 40-60 pedagang,” katanya pada Bhirawa, Selasa (28/10).
Pihaknya juga mengatakan Dinas Koperasi dan UMKM juga melakukan kerjasama dengan asosiasi toko retail sehingga mudah mendapatkan barang dengan harga yang murah. ” Bahkan untuk kerjasama ini sudah terbukti bagus dan banyak daerah yang mencontoh untuk diterapkan di daerahnya,” imbuhnya.
Sedangkan untuk pembangunan sentra PKL pada 2014 ini ada 10 lokasi yang dibangun, tiga diantaranya sudah kelar. Yakni sentra PKL di Gunung Anyar, Siwalankerto dan Krembangan. Sedangkan sentra PKL di lokasi lainnya yang didanai Rp.7 miliar ini masih dalam pengerjaan. Masing masing Sentra PKL Deles, Jajar Tunggal, Kembang Kuning, wonorejo, Tandes dan Klampis Ngasem. 10 sentra PKL ini mampu menampung sekitar 400 PKL.
Terkait dengan sentra PKL yang masih sepi bahkan ditinggal para pedagangnya, Hadi Mulyono mengakuinya.Dari 29 sentra PKL yang terbangun, 5 diantaranya sepi. Seperti sentra PKL di Lidah Kulon, Kandangan, Sememi, Lidah wetan dan Sumberejo.
” Sentra sentra PKL ini sepi karena tak dibangun berangkat dari komunitas. Sebab jika sentra PKL untuk mewadahi komunitas hasilnya akan lebih ramai,” paparnya.
Terhadap sentra PKL yang kurang pengunjung ini, Dinas Koperasi dan UMKM terus melakukan pembinaan secara intensif. Hasilnya 3 Sentra PKL masing masing di Lidah wetan, Kandangan dan sememi kini sudah mulai jalan dan ramai.
“Kami kumpulkan dari tokoh masyarakat, LKMK, RT dan RW serta para pedagangnya untuk menyamakan persepsi dengan terus dilakukan pembinaan,” tambahnya.
Menyamakan persepsi tentang pemberdaaan ekonomi dan teknis berdagang supaya laris itu perlu dilakukan karena Dinas Koperasi hanya menyediahkan tempatnya saja. Pembinaan itu seperti memberikan pelayanan yang baik kepada pembeli misalnya kenyamanan parkir dan kualitas makanannya. Jangan sampai pembeli tidak tenang saat makan karena kuatir kendaraannya tak aman.
Sampai saat ini Omzet penjualan tertinggi Sentra PKL masih dipegang Taman Bungkul, Gayungan (masjid Al Akbar), Taman Prestasi, Indrapura, wiyung, ketabangkali, karah, manukan. Tertinggi omzetnya Rp 25 juta sampai Rp 30 juta perhari. (geh)

Tags: