Dinperta Kabupaten Bojonegoro Optimis Produksi Tembakau Terpenuhi

Salah seorang petani tembakau di Bojonegoro. (Achmad Basir/bhirawa)

Bojonegoro Bhirawa
Dinas Pertanian (Dinperta) Kabupaten Bojonegoro, optimistis bahwa target produktivitas tembakau bakal terpenuhi dengan rencana produksi sebesar 10 ribu ton dengan asumsi produktivitas 1 ton per hektare.
“Saat ini luas areal lahan tembakau 9.000 hektar sehingga produksi tembakau saat panen mencapai 10 ribu ton dan asumsi produktivitas sebanyak 1 ton per hektare,” kata Kabid Tanaman dan Perkebunan, Dinperta Bojonegoro, Imam Wahyudi (22/7).
Hal itu seiring luas areal lahan tembakau di Kabupaten Bojonegoro pada musim tanam tahun ini bertambah dibanding luas areal lahan pada musim tanam sebelumnya.
Ia mengatakan, tembakau juga merupakan salah satu komoditas perkebunan primadona di Kabupaten Bojonegoro.
“Karena perkembangan komoditas tembakau saat ini telah menjadi sandaran perekonomian masyarakat baik petani, pengrajang, pengusaha rokok, pedagang, maupun pekerja gudang,” ujarnya.
Menurutnya, sejak dua tahun lalu banyak petani Bojonegoro memilih tanaman tembakau saat kemarau.
”Jadi saat puncak panen bisa menghasilkan 10 ribu ton,” bebernya.
Luas lahan tembakau di Bojonegoro sempat menurun drastis hanya 4.500 hektar pada tahun 2016 lalu, akibat dampak pembatasan tembakau, jumlah tersebut menurun dibandingkan pada tahun 2015 yakni 6000 hektar dan tahun 2018 sebanyak 8.500 hektar. Sehingga banyak petani memilih tanaman jagung, kedelai ataupun kacang hijau.
“Sehingga produksi tembakau tahun 2016 sempat anjlok, terlebih stok tembakau di gudang juga masih melimpah,” tuturnya.
Disperta Bojonegoro mengakui, musim tanam tembakau tahun ini bisa dibilang mundur, dikarenakan ada beberapa faktor, salah satunya petani masih ingin menanam padi.
“Meski mundur, diprediksi panen raya tembakau akan terjadi pada bulan September mendatang,” pungkasnya. [bas]

Tags: