Dinsos Berikan Pelatihan Hisab dan Rukyat ke Pelajar-Santri

Para peserta Pelatihan Hisab dan Rukyat sedang mempraktekan cara melakukan Rukyat di Bukit Banjarsari Kecamatan Wonotirto.  [Hartono/Bhirawa]

Para peserta Pelatihan Hisab dan Rukyat sedang mempraktekan cara melakukan Rukyat di Bukit Banjarsari Kecamatan Wonotirto. [Hartono/Bhirawa]

Kab.Blitar, Bhirawa.
Untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) untuk pelaksanaan Hisab dan Rukyat, Pemerintah Kabupaten Blitar melalui Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Blitar berikan Pelatihan Hisab dan Rukyat kepada Pelajar dan Santri se-Kabupaten Blitar.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Blitar, Romelan mengatakan kegiatan ini dilaksanakan untuk memberikan pemahaman tentang Hisab dan Rukyat yang diikuti oleh 60 orang Perwakilan Pelajar dan Santri se-Kabupaten Blitar yang dilaksanakan di Aula Kantor PC. NU Kabupaten Blitar dan Bukit Banjarsari Wonotirto Kabupaten Blitar pada 10-13 Desember 2015 lalu. “Para pelajar muslim dan santri harus mengerti tentang Hisab dan Rukyat, sehingga melalui Pelatihan ini mereka bisa memahami tentang Hisab dan Rukyat,” kata Romelan.
Lanjut Romelan, kegiatan ini dibiayai oleh Dinas Sosial Kabupaten Blitar pada Kegiatan Peningkatan Kualitas SDM Untuk Hisab dan Rukyat, dimana selain memahami peserta diharapkan juga memiliki ketrampilan dalam Proses Hisab dan Rukyat serta mampu melaksanakan Proses Hisab dan Rukyat dengan melakukan praktik langsung di lapangan. “Pada Pelatihan ini, semua peserta diharapkan mampu untuk melaksanakan proses Hisab dan Rukyat. Karena selain melalui teori peserta diajak praktek langsung untuk melaksanakan Proses Hisab dan Rukyat,” ujarnya.
Kepala Bidang Kesejahteraan dan Bantuan Sosial Dinas Sosial Kabupaten Blitar, Masrom menambahkan untuk materi yang diberikan kepada para peserta di antaranya, Teori Dasar Hisab Rukyat, Teori Hisab Awal Bulan, Hisab Waktu Salat, Teori dan Praktek Rukyat, Teori dan Praktek Arah Kiblat, dimana untuk metode pelaksanaan pelatihan melalui ceramah tanya jawab, Simulasi  Hisab dan Rukyat serta Praktek Lapangan Hisab dan Rukyat di Bukit Banjarsari Kecamatan Wonotirto. “Bahkan untuk meningkatkan hasil Pelatihan ini, sesuai dengan rencana tindak lanjut setiap akhir bulan Hijriyah diadakan Rukyatul Hilal derta dilakukan pendalaman materi Hisab,” ujar Masrom.
Perlu diketahui Hisab adalah perhitungan secara matematis dan astronomis untuk menentukan posisi bulan dalam menentukan dimulainya awal bulan pada kalender Hijriyah, sedangkan Rukyat adalah aktivitas mengamati visibilitas hilal, yakni penampakan bulan sabit yang nampak pertama kali setelah terjadinya ijtimak (konjungsi).
Rukyat dapat dilakukan dengan mata telanjang atau dengan alat bantu optik seperti teleskop. Rukyat dilakukan setelah Matahari terbenam. Hilal hanya tampak setelah Matahari terbenam (maghrib), karena intensitas cahaya hilal sangat redup dibanding dengan cahaya Matahari, serta ukurannya sangat tipis.
Apabila hilal terlihat, maka pada petang (maghrib) waktu setempat telah memasuki bulan (kalender) baru Hijriyah. Apabila hilal tidak terlihat maka awal bulan ditetapkan mulai maghrib hari berikutnya, dan juga perlu diketahui bahwa dalam kalender Hijriyah, sebuah hari diawali sejak terbenamnya matahari waktu setempat, bukan saat tengah malam. Sementara penentuan awal bulan (kalender) tergantung pada penampakan (visibilitas) bulan. Karena itu, satu bulan kalender Hijriyah dapat berumur 29 atau 30 hari. [htn.adv]

Tags: