Dinsos Jawa Timur Realisasikan MoU Kemitraan Budidaya Cacing

UPT di bawah Dinsos Jatim kini menjalin kemitraan dengan CV RAJ Organik dalam budidaya cacing tanah yang memiliki nilai ekonomis. Penandatanganan kesepakatan bersama dilakukan di UPT RSBK Madiun, Kamis (25/2).

Pemprov Jatim, Bhirawa
Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur (Dinsos Provinsi Jatim) bersama UPT Dinsos Provinsi Jatim merealisasikan MoU atau penandatanganan kesepakatan bersama kemitraan dengan CV. RAJ ORGANIK Di UPT RSBK dalam melakukan budidaya cacing tanah, di UPT Rehabilitasi Sosial Bina Karya (RSBK) Madiun (25/2).

Penandatanganan kemitraan tersebut, dihadiri Sekretaris Dinsos Provinsi Jatim,Novi Restu Widiani, Kabid Pengembangan dan Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial Dinsos Provinsi Jatim dan semua Kepala UPT Dinsos Provinsi Jatim.

Sekretaris Dinsos Jatim, Novi Restu Widiani menyampaikan, dalam kegiatan budidaya cacing tanah di UPT RSBK Madiun, maka diharapkan penerima manfaat (Gepeng) memiliki keterampilan dan pengetahuan tentang budidaya cacing. “Tentunya, hasil akhirnya untuk menambah pendapatan keluarga setelah keluar dari UPT, pasca rehabilitasi sosial yang dilakukan dalam UPT,” katanya.

Sebelumnya Dinsos Provinsi Jatim melangsungkan pembekalan terhadap klien UPT dengan keterampilan budidaya cacing tanah. Hal itu sesuai petunjuk dari Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, agar para klien juga dilakukan pemberdayaan.

Saat itu, Kepala Dinsos Provinsi Jatim Dr Alwi MHum menyampaikan, kalau Dinsos memiliki kewajiban melakukan pemberdayaan kepada klien UPT. Selama ini Dinsos Jatim membina dua macam klien. Yakni, klien yang bisa diberdayakan dan tidak bisa diberdayakan karena faktor alamiah.

“Klien yang bisa diberdayakan, maka kami berdayakan. Sesuai petunjuk ibu Gubernur Jatim, kami akan melakukan pemberdayaan yang marketable (dapat dipasarkan). Salah satunya, pemberdayaan melalui budidaya cacing tanah yang saat ini sedang tren,” jelas Alwi.

Dikatakannya, untuk pembinaan keterampilan yang sebelumnya rutin diberikan, tetap akan dilakukan, seperti menjahit, servis elektronik, dan sebagainya. Sedangkan budidaya cacing ini merupakan kegiatan tambahan untuk klien.

Menurut Alwi, pembinaan dan kegiatan tambahan akan menjadi bekal klien saat kembali ke daerah masing-masing. Dengan memiliki beragam keterampilan, klien memiliki banyak pilihan untuk berkarya di tengah masyarakat. “Kami berharap klien kami mandiri, termasuk dari sisi ekonomi. Sehingga mereka tidak bergantung kepada orang lain dan kesejahteraan mereka benar-benar terwujud,” harapnya.[rac]

Tags: