Dinsos Kota Malang Kesulitan Atasi Gepeng Kota Malang

PengemisKota Malang, Bhirawa
Upaya membersihkan Gelandangan Pengemis (Gepeng) dan Anak Jalanan (Anjal), di Kota Malang terus dilakukan, namun demikian persoalan gepeng dan anjal masih juga belum tuntas.
Para gepeng dan anjal masih sering  beraksi di beberapa titik di Kota Malang. Gepeng dan anjal itu diduga datang dari luar Kota Malang.
“Kami meminta kepada masyarakat untuk tidak mudah memberi uang pecahan kepada para gepeng dan anjal, sebab kalau diberi mereka akan kembali,” tutur Sri Wahyuningtiyas kepala Dinas Sosial Kota Malang ini.
Peran aktif masyarakat Kota Malang dalam menangkal arus gepeng dan anak jalanan yang bukan warga asli Kota Malang juga sangat diperlukan dalam mengatasi masalah ini. Bukan, hanya Pemkot, Polres Malang Kota, juga ikut melakukan razia gepeng dan anjal, karena  banyaknya warga yang resah terkait keberadaan gepeng dan anjal di jalanan.
“Kita sering melakukan operasi, pada bulan April lalu, penertiban secara kontinyu sudah dilakukan, maka untuk penertiban serupa akan dilakukan pada beberapa bulan ke depan, yakni akhir Juni dan awal Juli,”katanya.
Wanita yang akrab disapa Bu Yuyun ini menambahkan, pihaknya melakukan koordinasi bersama Satpol PP Kota  Malang. Sehingga, pelaksanaan bisa berjalan lancar dan pendataan bisa dilakukan secara menyeluruh.
“Kita akan segera kirimkan surat koordinasi kepada Satpol PP,” imbuhnya. Penertiban akan dimaksimalkan di beberapa titik wilayah perbatasan. Seperti, di Kacuk, Arjosari, dan Landungsari.
“Sengaja wilayah perbatasan dijadikan sasaran penertiban, karena di lokasi tersebut biasa menjadi jujugan Gepeng dan Anjal, yang sebenarnya dari kabupaten dan kota tetangga. Makanya, beberapa lokasi itu yang akan dilakukan penertiban,” imbuhnya.
Terkait dengan adanya Gepeng dan Anjal drop-dropan,  temuan Dinsos lebih dari itu, karena ternyata para gepeng ini, sudah kos di sekitar kawasan yang biasa dijadikan tempat bekerja atau mengai sriski.  [mut]

Tags: