Dinsos Kota Mojokerto Gelontor 993 Sembako Tukang Becak dan Disabilitas

Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari (kanan) didampingi Kadinsos Sri Mudjiwati (kiri) menyerahkan bantuan Sembako kepada orang tua bocah pengidap Hidrosipalus, Rabu (15/5). [kariyadi/bhirawa]

(Jelang Hari Raya Idul Fitri)

Kota Mojokerto, Bhirawa
Dinas Sosial Kota Mojokerto melalui Dinas membagikan bingkisan bahan kebutuhan pokok atau Sembako bagi 993 tukang becak dan penyandang disabilitas. Penyerahan Sembako menjelang Lebaran itu, dilakukan Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari didampingi Wakil Wali Kota Mojokerto, Achmad Rizal Zakaria, serta Kepala Dinas Sosial, Sri Mudjiwati di Rumah Dinas Wali Kota Mojokerto, Rabu (15/5) kemarin.
Pembagian Sembako untuk memenuhi kebutuhan dasar bagi tukang becak dan penyandang disabilitas di Kota Mojokerto menjelang Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriyah. Selain itu diharapkan dapat memberi semangat bagi penerima ketika harga kebutuhan pokok mulai melonjak serta memberikan perlindungan sosial dan mengurangi angka kerawanan sosial menjelang Hari Raya Idul Fitri.
Ning Ita sapaan akrab Wali Kota Mojokerto ini, dihadapan warga penerima menyampaikan, pertemuannya dengan warga sebagai ajang silaturahmi. ”Dengan silaturahim kita akan diberikan panjang umur, sehingga bisa beribadah kepada Allah dan yang kedua adalah mendapat rezeki yang barokah,” kata Ning Ita.
Ning Ita juga mengingatkan semua yang hadir untuk memanfaatkan Bulan Ramadan untuk meningkatkan ibadah dan memohon ampunan atas segala dosa yang telah lalu. Ini bentuk perhatian Pemkot Mojokerto, sebagai perwakilan dari negara untuk memberikan kewajibannya dengan menyantuni semua yang hadir.
Ning Ita menambahkan, di Kota Mojokerto juga ada Rumah Lansia yang menjadi fasilitas dari pemerintah dalam merawat dan memberikan perlindungan serta menjamin kehidupan warganya.
Kepala Dinas Sosial Kota Mojokerto, Sri Mudjiwati menambahkan, Ramadan tahun ini Pemkot Mojokerto membagikan sebanyak 993 bingkisan Sembako berupa beras, minyak goreng, telur dan gula. Sembako diberikan kepada 693 orang tukang becak dan 300 orang penyandang disabilitas.
”Pemkot merencanakan bantuan yang diberikan untuk keluarga prasejahtera tidak lagi bantuan yang bersifat konsumtif, tetapi lebih difokuskan kepada bantuan yang bisa berdaya guna, untuk mereka bisa menjadi mandiri,” kata Sri Mudjiwati
Hal ini karena pemerintah meski sama-sama keluar anggaran tetapi peruntukannya berbeda. Dan tujuanya bisa menekan angka kemiskinan di Kota Mojokerto. [kar]

Tags: