Dinsos Kota Mojokerto Kirimkan Bantuan Korban Bencana Sulteng

Sekdakot Mojokerto dan Kepala Dinsos Sri Mudjiwati melepas secara simbolis bantuan  dari pemkot Mojokerto untuk kotban benvana, Senin (22/10). [kariyadi/bhirawa.]

(Posko Tagana Dinsos Kota Mojokerto Ditutup) 

Kota Mojokerto, Bhirawa
Dinas Sosial (Dinsos) Pemkot Mojokerto mengirimkan bantuan gelombang kedua untuk korban bencana alam di Palu-Donggala Sulawesi Tengah (Sulteng), Senin (22/10).
Seluruh   bantuan sebanyak satu truk diberangkatkan secara simbolis dari Kantor Pemkot Mojokerto. Dengan pengiriman itu, posko bantuan Tagana telah resmi ditutup.
Pengiriman bantuan diberangkatkan oleh Sekdakot Mojokerto, Harlistyati  fifampingi Kepala Dinsos Sri Mudjiwati.
Usai melepas bantuan, Harlistyati menjelaskan, terdapat beberapa jenis bantuan yang diangkut menggunakan satu truk Satpol PP Kota Mojokerto tersebut. Di antaranya adalah makanan bayi, bahan sembako, bumbu dapur, hingga perlengkapan bayi dan perempuan.
”Sedangkan yang berupa uang sebesar Rp 37 juta yang merupakan donasi dari masyarakat,” terangnya.
Seluruh bantuan tersebut merupakan hasil dari penggalangan bantuan yang terkumpul di posko bantuan Tagana di Kantor Dinsos Jalan Benteng Pancasila. Logistik itu sedianya dikirimkan ke BPBD dan Dinsos Provinsi Jawa Timur. Yang nantinya akan didistribusikan bersama bantuan dari daerah lainnya ke lokasi terdampak bencana Gempa dan Tsunami di Palu-Donggala.
”Rencananya bantuan akan diberangkatkan 25 Oktober menggunakan pesawat Hercules,” terang Kepala Dinsos Kota Mojokerto Sri Mujiwati.
Menurutnya, pengiriman bantuan kali ini berbeda dengan sebelumnya yang diangkut melalui jalur laut menggunakan kapal. Dengan transportasi udara itu, tidak seluruh bantuan dapat didistibusikan. Pesawat hanya diperkenankan untuk membawa bantuan berupa bahan makanan. ”Jadi, bantuan berupa pakaian layak pakai masih kita tunda dulu,” ujarnya.
Menurutnya, bantuan dalam bentuk bahan makanan masih dibutuhkan oleh korban terdampak bencana alam. Pasalnya, hingga saat ini Tagana Provinsi Jatim masih membuka dapur umum sebanyak 10 unit yang tersebar di Palu, Donggala, dan Sigi. Semetara masing-masing dapur umum harus mencukupi kebutuhan skurang lebih 5 ribu bungkus makanan per harinya. ”Semua bantuan akan disalurkan ke dapur umum,” cetusnya.
Menurut Mujiati, masa tanggap darurat yang kedua bakal berakhir 26 Oktober mendatang. Oleh kerana itu, dengan dikirimkannya bantuan itu, maka posko untuk sementara ditutup untuk tak lagi menerima donasi. Meski demikian, pihaknya mengaku masih akan menunggu kabar status kebencanaan. ”Jika status tanggap darurat yang ketiga dibuka, maka kita juga akan membuka posko bantuan lagi,” pungkasnya.
Pemkot Mojokerto sedianya juga akan menyusul untuk memberikan bantuan kemanusiaan korban bencana alam di Sulawesi Tengah. Pemkot memberi uang tunai untuk daerah terdampak dan korban bencana sebesar Rp 200 juta. [kar]

Tags: