Foto: ilustrasi
Kota Batu, bhirawa
Dinas Sosial Tenaga Kerja (Dinsosnaker) menggelar Pelatihan Manajemen dan Usaha yang dikuti oleh 30 peserta. Tujuan kegiatan ini adalah untuk memberdayakan masyarakat Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS).
Kepala Dinsosnaker Eko Suhartono menegaskan bahwa pelatihan ini dalam rangka untuk mengentaskan PMKS agar menjadi masyarakat yang mandiri. “Pelatihan ini selain diberikan kemampuan mengelola usaha, juga tentang menggaet pasar atas produknya,” kata Eko Suhartono, kepada bhirawa, Kamis kemarin (12/2).
Peserta diberi pelatihan orientasi dan motivasi, serta teori dan praktek dalam usaha. Tujuannya yaitu membantu kemampuan mengelola usaha dan ketrampilan dalam memproduksi.
Selain mendapat pelatihan, mereka juga akan menerima bantuan alat usaha, yaitu gerobak cilok dan bakso, serta peralatan pembuatan tahu kapasitas kecil, serta etalase pemasaran tahu.
“Ini pelatihan yang pertama, nanti juga ada pelatihan lagi untuk gelombang ke-2. Total ada 52 orang PMKS yang akan kita latih dan berikan bantuan alat usaha,” tutur Eko.
Ditambahkan, Dinsosnaker akan menyerahkan 20 grobak cilok, 20 gerobak bakso dan 2 alat produksi tahu skala kecil, serta 10 etalase untuk 52 PMKS. Sedangkan untuk permodalan nanti akan dikoordinir oleh Diskoperindag.
“Sebelum kita berikan bantuan barang, para PMKS diberikan pelatihan dulu agar mereka bisa meningkatkan usahanya. Jangan setelah menerima barang, kemudian dijual,” tukas Eko.
Lebih lanjut dikatakan, upaya pemberdayaan PMKS ini sebagai wujud nyata dari tekad Pemkot Batu dalam mengentaskan masyarakat PMKS. Mereka diharapkan bisa bersaing dengan pelaku usaha lainnya. [sup]
