Dipaksakan

Drs Eko Supeno MSi

Drs Eko Supeno MSi

Pembagian dana kompensasi pasca kenaikan BBM kepada masyarakat miskin menuai kritik dari Direktur kemahasiswaan Unair Drs Eko Supeno MSi. Pembagian ini terlihat dipaksakan agar pemerintah terlihat bekerja.
“Kalau saya mending uangnya untuk membangun infrastruktur. Atau dipakai seperti untuk menumbuhkan dan memberdayakan usaha lokal. Usaha itu pasti akan lebih terlihat hidup dan masyarakat bisa bekerja, ketimbang dibagikan seperti itu,” terangnya ketika ditemui di Gedung Kemahasiswaan Kampus C Unair beberapa waktu lalu.
Pemberdayaan usaha lokal mampu mengajak warga aktif dan produktif.  Setiap kampung nantinya berlomba-lomba untuk memajukan kampungnya masing-masing. Dia usul agar setiap kampung didanai pemerintah untuk membuat kampung produktif seperti kampung tempe, kampung jasa atau lainnya yang selama ini menjadi ciri khas mereka. ” Dengan rangsangan ini, setiap kampung bisa berlomba-lomba untuk mempunyai ciri khasnya masing-masing, asalkan pemerintah tetap menghandlenya dan mendampinginya,” harap Eko yang juga dosen Administrasi Negara Unair ini.
Kalau pembagian uang tunai seperti itu, terkesan mengajarkan masyarakat peminta tanpa bekerja. Dia berharap, pemerintah menunda pembagian dana itu. Apalagi, pemerintah masih memakai data yang lama. “Tunda dulu, jangan keburu-buru tanpa persiapan matang. Ini program kan ruang lingkupnya negara, bukan selevel RT. Jadi gak bisa dikelola selevel RT,” imbuhnya. [geh]

Rate this article!
Dipaksakan,5 / 5 ( 1votes )
Tags: