Dipasangkan dengan Nanda, Anton Malah Sebut Belum Final

Wali Kota Malang H Moch Anton.

Kota Malang, Bhirawa
Petahana kota Malang , Moch Anton terus melakukan maneuver politik. Setelah sempat dikabarkan bakal menggandeng Syamsul Mahmud, Minggu (17/12) malam justru melakukan pertemuan dengan politikus Hanura Yaquba Ananda Gudban dengan pengurus PC NU Malang.
Menurut pengakuan Yaqud Ananda Gudban, dalam pertemuan itu dirinya diminta secara resmi untuk mendampingi Abah Anton.”Saya diminta secara resmi oleh para Kyai untuk mendampingi Abah Anton,” terangnya pada wartawan, Senin (18/12) kemarin.
Meski demikian, Moch. Anton sendiri justru menyebut belum ada putusan final tentang siapa yang akan digandengnya saat Pemilukada tahun depan. ” Jadi untuk semua parpol, yang berkomunikasi dengan saya dan PKB selalu saya minta untuk turut mendekat kepada NU,” ujarnya dikonfirmasi usai pertemuan dengan PC NU.
Lebih lanjut dia menyampaikan, sampai saat ini PKB belum memberi keputusan final untuk memberi rekom bagi bakal calon pendampingnya. Sehingga, baik saran dari NU ataupun nama lain masih sangat terbuka untuk bisa mendampingi Anton.
“Saya sampaikan, bahwa siapapun masih bisa mendaftarkan diri ke PKB sampai injuri time nanti,”tukasnya.
Dia pun berharap, koalisi besar akan dapat segera terbentuk. Sehingga, nama kepala daerah beserta wakilnya dapat segera dideklarasikan. Mengingat, waktu pendaftaran akan segera dibuka dalam beberapa pekan depan.
“Dan sampai sekarang kami tetap melakukan komunikasi dengan parpol manapun, termasuk PDIP,” pungkas Anton.
Pengamat Politik dari Universitas Muhammadiyah Malang, Dr. Wahyudi Winarjo, mengatakan, jika dua sosok itu berkoalisi dalam pilkada tahun mendatang akan menjadi pasangan calon yang sangat kuat.
Ada beberapa analisa yang dikemukakan oleh Wahyudi jika Anton-Nanda bergandeng tangan dalam Pilkada. Pertama, Nanda menurut Wahyudi, merupakan sosok yang mampu menambah popularitas dan elektabilitas Anton yang sudah baik sampai saat ini, karena memiliki beberapa modal sosiologi politik, seperti, gelar akademis, pengalaman di bidang legislatif dan memiliki penampilan yang bagus.
“Dalam politik itu selain kapabilitas dan kemampuan serta visi misi yang diemban oleh calon, faktor cantik atau ganteng dan kemampuan berkomunikasi yang baik tetap jadi perhitungan dan bisa meyakinkan pemilih,” kata Wahyudi.
Kedua, Wahyudi menilai sosok Nanda akan menutupi berbagai kekurangan Anton di beberapa lini, seperti masalah mengatur birokrasi. “Nanda dengan pengalamannya saya kira cukup bisa menjadi penutup kelemahan petahana dalam bidang itu,” ungkapnya.
Ketiga, sosok Nanda dinilai oleh Wahyudi juga memiliki jaringan yang cukup kuat baik tataran nasional sampai internasional dan hal itu akan sangat bermanfaat bagi Anton dalam upaya bersama membangun Kota Malang, jikalau keduanya menjadi pasagan calon dan memenangkan pilkada.
Sementara itu, Ketua PCNU Kota Malang, KH. Dr. Isroqunnajah, menegaskan jika pertemuan antara para kyai termasuk dirinya, dengan Anton dan Nanda merupakan bentuk silaturahmi bisas. “Kita silaturahmi saja dengan Abah Anton dan Mbak Nanda,” kata pria yang akrab disapa Gus Is itu.
Dikatakan pula, bentuk silaturahmi serupa juga kerap dilakukan oleh para kyai, termasuk dengan beberapa tokoh yang masuk nama kandidat bakal calon di Pilkada Malang 2018. “Beberapa tokoh sudah kita ajak silaturahmi, kemarin giliran Mbak Nanda,” imbuhnya.
Para Kyai Kota Malang, lanjut Gus Is, berharap, dengan adanya silaturahmi dengan para kandidat bakal calon bisa mengetahui visi dan misi untuk pembangunan di masa mendatang.
“Yang jelas kami berharap calon pasangan Abah Anton nanti bisa membangun sinergitas yang baik demi kemajuan Kota Malang,” pungkasnya. [mut]

Tags: