Dipastikan Kunjungan Wisata di Kota Batu Membludak

Wisata Paralayang sebagai salah satu destinasi wisata unggulan di Kota Batu.

Home Stay-Villa Jadi Destinasi Wisata
Kota Batu, Bhirawa
Mengakhiri tahun 2018 lalu, kunjungan wisata di Kota Batu telah menembus angka 5,6 juta wisatawan. Angka ini dipastikan mengalami peningkatan yang luar biasa di tahun 2019. Karena di tahun ini keberadaan homestay dan villa di Kota Batu akan dimasukkan dan terhitung sebagai destinasi wisata.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata, Imam Suryono mengatakan di tahun 2018 pihaknya menargetkan kunjungan wisata di Kota Batu sebesar 5,2 juta wisatawan. Dan angka ini mampu dilampaui dengan tercatatnya kunjungan wisata di akhir tahun 2018 sebesar 5.604.293 wisatawan.
“Angka ini diperoleh dari angka kunjungan wisata di hotel di Kota Batu sebesar 722.967 wisatawan, dan daerah tujuan wisata (obyek wisata) sebesar 4.881.326 wisatawan,” ujar Imam saat ditemui di Kantor Dinasnya, Senin (7/1). Dan angka di atas tidak termasuk hitungan di homestay dan villa.
Dan di tahun ini, kata Imam, Pemkot bersama DPRD merencanakan untuk memasukkan homestay dan villa. sebagai destinasi wisata Kota Batu. Dengan demikian pengelolaan homestay dan villa akan dikenakan pajak. Dan sudah dapat dipastikan perhitungan angka kunjungan wisata di tahun ini akan membludak. Mengingat jumlah homestay dan villa di Kota Batu sangat banyak.
Diketahui, di Desa Oro Oro Ombo saja jumlah homestay yang ada sebanyak 250 rumah. Dan di akhir tahun kemarin semua homestay di Desa ini terisi 100 persen.
“Dan semua homestay di Desa Oro Oro Ombo sudah penuh disewa wisatawan mulai pekan terakhir Desemberi 2018 hingga tanggal 2 Januari 2019,”ujar salah satu pemilik homestay, Maman Adi Santoso.
Ia mengatakan bahwa harga yang ditawarkan untuk libur perayaan Natal dan tahun baru 2019 naik dua kali lipat. Saat ini untuk harga sewa per kamar Rp 500 ribu hingga Rp 600 ribu. Sedangkan sewa rumah dengan 2 kamar Rp 1,25 juta sampai Rp 1,5 juta, dan sewa dengan rumah 3 kamar Rp 1,5 juta – Rp 1,75 juta.
Ditambahkan Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Oro-Oro Ombo, Agus Priyanto bahwa harga itu berlaku sejak 21-31 Desember 2018 mendatang. Artinya, di tahun baru harga sewa homestay sudah tidak naik dua kali lipat tetapi menggunakan harga weekend.
“Untuk kamar Rp250 ribu sampai Rp 350 ribu, rumah dengan 2 kamar Rp 550 ribu sampai Rp 650 ribu, dan rumah 3 kamar Rp 650 sampai Rp 750 ribu,” ujar Agus. Demikian juga yang terjadi untuk villa juga memiliki potensi pasar yang bagus. [nas]

Tags: