Dipendik Gelar Sosialisasi AkreditasiBANPNFProvJatim

Kabid PNF H Abd Rahman bersama Kasi PLS Dipendik Melok Puji Astutik dalam acara akreditasi PKBM, PK, Ormas, LSM dan Rumpin, di hotel Sunsui, Klatakan, Kendit, Situbondo, kemarin. [sawawi/bhirawa].

Kabid PNF H Abd Rahman bersama Kasi PLS Dipendik Melok Puji Astutik dalam acara akreditasi PKBM, PK, Ormas, LSM dan Rumpin, di hotel Sunsui, Klatakan, Kendit, Situbondo, kemarin. [sawawi/bhirawa].

(Diikuti Ratusan Peserta dari PKBM- LK-Ormas-LSM-Rumpin)
Situbondo, Bhirawa
Guna untuk mewujudkan status lembaga Pendidikan Non Formal (PNF) yang kapabel, Dinas Pendidikan (Dipendik) Kabupaten Situbondo, melalui Bidang Pendidikan Non Formal, menggelar sosialisasi akreditasi selama tiga hari, sejak 18-20 Mei 2016, kemarin. Para peserta yang berjumlah ratusan itu berasal dari lembaga PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat); Lembaga Kursus (LK); Ormas seperti Muslimat NU, Fatayat NU, PD Aisyiyah dan sejumlah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) serta Rumpin yang tersebar di Kota Santri, Situbondo.
Menurut Kepala Seksi (Kasi) Pendidikan Luar Sekolah (PLS) Melok Puji Astutik, khusus untuk peserta dari ormas dan LSM, akan mengikuti akreditasi di bidang program berikut lembaganya. Sedangkan untuk PKBM dan LK, kata Melok, akan mengikuti akreditasi khusus dibidang lembaganya. “Dalam program ini, kami melibatkan Badan Akreditasi Nasional (BAN) PNF Provinsi Jawa Timur,” terang Melok Puji Astutik, usai memberikan paparan materi, pagi kemarin (19/5).
Kata Melok, tujuan sosialisasi akreditasi ini untuk mengukur serta untuk mengetahui, sejauh mana kualitas lembaga- lembaga PNF yang ada di Kabupaten Situbondo. Sebab, ungkap Melok, dalam tuntutan PNF tersebut kini sudah memiliki kesetaraan dengan pendidikan formal lainnya. “Sosialisasi ini dikandung maksud agar lembaga PKBM, PK, Ormas, LSM dan Rumpin yang ada di Kab Situbondo, bisa memberikan assesment di dalam lembaga yang dimaksud,” terang Melok.
Pihaknya, lanjut Melok, melibatkan kalangan pengurus ormas dan LSM, karena keberadaan lembaga tersebut melekat sebagai pelaksan program PNF, penuntasan buta aksara, kesetaraan fungsional (KF) serta Paket A, Paket B dan Paket di Situbondo. Masih kata Melok, setelah sosialisasi ini selesai pihaknya akan mengajukan usulan kepada BAN-PNF Jatim dan mengadakan visitasi ke lapangan.
“Ini agar lembaga-lembaga itu dapat memenuhi persyaratan akreditasi atau belum. Jadi, kalau memang betul betul sudah memenuhi syarat, maka akan mendapatkan nilai A, B, C atau D. Untuk nilai C itu sedang, A terbaik, B Baik dan D Kurang,” beber Melok.
Dengan sosialisasi akreditasi ini, kata Melok, ia mengharapkan lembaga PNF tersebut mendapatkan nilai minimal grade yang baik atau nilai B. Untuk Kabupaten Situbondo, tegas Melok lagi, sebelumnya belum pernah mengadakan akreditasi lembaga.
Sebaliknya, urai dia, pihaknya baru melakukan evaluasi kinerja di 30 persen lembaga LK dan PKBM Kabupaten Situbondo. “Yang mengikuti evaluasi kinerja baru mendapat gride B dan C. Nanti tujuan akhirnya semua lembaga kita harapkan mendapatkan grade nilai A semua,” pungkas Melok. [awi]

Tags: