Dipendik Gelar Sosialisasi Layanan Pendidikan Non Formal

6-FOTO KAKI awi-aksara1Situbondo, Bhirawa
Untuk mewujudkan masyarakat yang berdaya keaksaraan cerdas dan mandiri, Bidang Pendidikan Non Formal, Dinas Pendidikan Kabupaten Situbondo menyelenggarakan sosiliasasi layanan pendidikan non formal, pagi kemarin (23/9).
Acara yang dipusatkan digedung auditorium SMKN I Panji itu melibatkan 272 peserta yang terdiri dari PKBM, TBM, LKP, Penilik, PKK Kabupaten/Kecamatan/Desa. Lalu, ada dari kalangan Himpaudi Kabupaten dan Kecamatan, PKG Kecamatan, para Camat, ormas dan rumpin.
Acara dibuka Bupati Situbondo H Dadang Wigiarto sekitar pukul 10.00 wib dengan didampingi Kepala Dinas Pendidikan DR Fathor Rakhman, Sekretaris Samsul Arifin, Kabid PNF Drs. H Abdul Rakhman MPd serta jajaran staf PNF Dipendik Kabupaten Situbondo. Kegiatan ini mengacu pada UU nomor 20 tahun 2013; Permendiknas nomor 48 tahun 2010; progam kerja Dinas Pendidikan Kabupaten Situbondo dan DPA Dipendik tentang pelaksanaan sosialisasi layanan PNF.
Dalam arahannya Bupati Dadang mengatakan, IPM Situbondo saat ini memang belum mampu bersaing dengan daerah lain yang lebih dulu maju. Namun demikian, kata Bupati Dadang, dunia pendidikan Situbondo secara khusus juga mengalami peningkatan prestasi dilevel nasional maupun internasional.
“Acara sosialisasi layanan pendidikan non formal ini merupakan salah satu upaya untuk menata kembali potensi yang ada sehingga bisa bersaing didunia internasional,” ujar Bupati Dadang yang mendapat aplaus meriah kemarin.
Dengan cara kerja keras, ujar Bupati Dadang, Situbondo diyakini akan bisa maju sejajar dengan daerah lain, sehingga dapat memperbaiki kualitas dunia pendidikan non formal yang notabene juga merupakan pembangunan manusia.
“Kita terus menerus melakukan pembenahan. Salah satunya saat ini kita melakukan kerjasama dengan Unej dalam melaksanakan program KKN. Dilapangan kami melakukan tugas keaksaraan kepada para mahasiswa,” urainya yang diamini Kadis Pendidikan Kabupaten Situbondo DR Fathor Rakhman MPd.
Di sisi lain, Kepala Bidang PNF Dipendik Kabupaten Situbondo  Drs  H Abdul Rakhman MPd, menandaskan pihaknya terus berupaya agar  masyarakat terus ikut serta membangun dalam keaksaraan yang berdaya guna,  menjadikan desa yang sehat, cerdas dan mandiri. “Soal penuntasan buta aksara, masyarakat dituntut bisa menjadi tuntor sehingga memiliki anak atau peserta didik yang berakhlak mulia,” tegas Abdul Rakhman.
Ia menambahkan, angka buta aksara saat ini berjumlah sekitar 42 ribu orang. Namun demikian, kata dia, dengan adanya program KPDT dan kegiatan APBD, angkanya kini menurun menjadi 32 ribu orang. “Angka ini versi dari Dipendik dan sedikit beda dengan data yang ada di BPS. Ini karena di Dipendik disesuaikan dengan bay name by addres. Yang pasti kita akan duduk besama untuk mencari solusi, salah satunya menekankan adanya tindak lanjut dari acara keaksaraan. Sebab kebanyakan setelah kegiatan selesai,, mereka lupa lagi atas tindak lanjut tersebut. Makanya perlu adanya kebersamaan yang baik,” pungkas H Abdul Rakhman. [awi]

Keterangan Foto : Bupati Situbondo H Dadang Wigiarto SH saat membuka acara sosialisasi layanan pendidikan non formal, pagi kemarin. [sawawi/bhirawa]

Tags: