Dipendik Situbondo Gelar Sosialisasi Kasek

Kadis Pendidikan, DR Fathor Rakhman didampingi Kabid Dikmen, Agus HP serta Kasi SMA, Kasi SMK dan Kasi SMP, pada ada acara sosialisasi Pos UN 2015, kemarin. [sawawi/bhirawa]

Kadis Pendidikan, DR Fathor Rakhman didampingi Kabid Dikmen, Agus HP serta Kasi SMA, Kasi SMK dan Kasi SMP, pada ada acara sosialisasi Pos UN 2015, kemarin. [sawawi/bhirawa]

Situbondo, Bhirawa
Guna untuk mensukseskan pelaksanaan ujian nasional (UN) tahun 2015, Dinas Pendidikan (Dipendik) Kabupaten Situbondo menggelar sosialisasi kepada seluruh Kepala Sekolah (kasek) se-Kabupaten Situbondo, pagi kemarin.
Acara sosialisasi yang dipusatkan di auditorium SMKN I Panji, dibuka langsung Kepala Dinas Pendidikan, DR Fathor Rakhman dengan didampingi Kabid Dikmen (Pendidikan Menengah) Agus Hadi Putranto beserta tiga Kepala Seksi yakni, SMA, SMK dan SMP.
Dalam arahannya Fathor Rakhman mengatakan, UN tahun 2015 tidak sama dengan UN tahun 2014 silam. Diantara perbedaan itu, urai Fathor, pelaksanaan UN tidak melibatkan PTN dan bukan lagi kegiatan sakral bagi siswa.
“Ini sepertinya Menteri Pendidikan RI sekarang masih baru belajar menata pendidikan. Makanya, pelaksanaan UN tahun ini bukan merupakan indikator menentukan bagi lulus tidaknya siswa SMP/MTs/SMA/SMK,” urai mantan Kepala Disparbudpora Kabupaten Situbondo itu.
Menurut Fathor, agar pelaksanaan UN berjalan dengan lancar, pihaknya meminta seluruh komponen, mulai Sekolah, Kepala Sekolah, guru dan siswa untuk bahu membahu melakukan ekstra kerja keras, sesuai dengan 4 unsur penting tahapan UN seperti diatur pada PP nomor 32 tahun 2013.
“Dulu UN menjadi taruhan segalanya. Sebaliknya, kini komptensinya diletakkan pada pundak sekolah, guru dan Kasek. Termasuk diantaranya, kejujuran dalam memberikan nilai kepada para siswa, sehingga pemetaan mutu program sesuai dengan acuan bahanĀ  seleksi ke jenjang sekolah yang lebih tinggi,” ungkap mantan Staf Ahli Bupati itu.
Saat ini, lanjut Fathor, UN dikatagorikan sebagai bahan pembinaan dan sarana peningkatan mutu pendidikan, sehingga kini dituntut adanya pembenahan kualitas serta perbaikan hubungan komunikasi yang baik dengan berbagai elemen.
“Saya minta hubungan yang baik dengan pihak keamanan jangan langsung terpotong. Misalnya saja, soal UN sekarang disimpan di Kantor Dipendik, tapi yang pegang kuncinya diserahkan ke polisi. Sehingga masih ada hubungan komunikasi yang baik, antara kedua belah pihak,” papar Fathor.
Di sisi lain, Kasi SMK Hari Subagio, menerangkan bahwa aplikasi nilai sekolah saat ini sudah ada dan siap untuk dientry. Namun demikian, ujar Hari, gambaran aplikasi nilai saat ini sangat berbeda dengan tahun 2014 lalu. “Tiap operator sekolah tinggal mengentry data nilai saja, termasuk data nilai raport dan nilai sekolah. Saat mengentry data itu bisa juga dilakukan dengan hitungan manual, sesuai rujukan pada Pos UN tahun 2015,” pungkas Hary Subagio. [awi]

Tags: