Diperta Kabupaten Probolinggo Mulai Vaksinasi PMK Ratusan Sapi Perah di Kecamatan Krucil

Akibat merebaknya PMK sapi perah di bawah binaan Koperasi Unit Desa (KUD) Argopuro, Kecamatan Krucil, dikarantina dan di seprot disinfektan dan mulai divaksin.[wiwit agus pribadi/bhirawa]

Terima 9.000 Dosis Vaksin PMK

Kab Probolinggo, Bhirawa.
Setelah menerima 9000 dosis atau 90 botol vaksin Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), Dinas Pertanian (Diperta) Kabupaten Probolinggo langsung memulai pelaksanaan vaksin PMK, Sabtu (25/6). Vaksinasi PMK ini diawali terhadap sapi perah yang dimiliki oleh peternak yang ada di 3 (tiga) desa di wilayah Kecamatan Krucil Kabupaten Probolinggo. Yakni, Desa Tambelang, Watupanjang dan Pandanlaras.

“Tiga desa ini merupakan zona hijau dari penyebaran virus PMK. Sebab, sapi yang akan divaksin harus sapi sehat dan belum pernah terpapar oleh PMK,” kata Plt Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Diperta Kabupaten Probolinggo drh. Faiq El Himmah, Minggu (26/6).

Menurut Faiq, setelah mendapatkan vaksinasi PMK pihaknya langsung bergerak cepat dengan melakukan vaksinasi PMK terhadap sapi perah yang sehat dan bebas PMK, pedet minimal berumur 2 minggu dan sapi bunting yang dalam kondisi sehat yang ada di wilayah KUD Argopuro Kecamatan Krucil.

“Target awal vaksinasi sebanyak 665 ekor. Sedangkan realisasinya sebanyak 700 ekor. Semoga dengan adanya vaksinasi ini penyebaran PMK dapat dikendalikan. Muncul antibody PMK dan besar harapan ke depannya Kabupaten Probolinggo bebas PMK,” jelasnya.

Faiq menambahkan sapi atau hewan ternak yang tidak bisa divaksin diantaranya sedang dalam kondisi sakit, hewan sehat yang berada dalam satu kandang dengan hewan sakit dan hewan yang sakit kemudian sembuh. “Sapi perah yang sudah sembuh dari PMK tidak perlu divaksin PMK. Sebab sapi perah tersebut sudah memperoleh kekebalan alami,” terangnya.

Sementara Kepala UPT Puskeswan Diperta Kabupaten Probolinggo Aulia Khususmastutik mengungkapkan Diperta Kabupaten Probolinggo membentuk 7 (tujuh) tim untuk melakukan vaksinasi PMK di 7 titik pada 3 desa di Kecamatan Krucil. Yakni, 4 titik di Desa Tambelang, dua titik di Desa Watupanjang dan 1 titik di Desa Pandanlaras.

“Masing-masing tim beranggotakan dari vaksinator, penanda dan bagian pendataan. Tim tersebut merupakan gabungan dari UPT Puskeswan dan KUD Argopuro Kecamatan Krucil. Dimana satu tim ditarget melakukan vaksinasi untuk 100 ekor sapi perah atau total sebanyak 700 ekor dalam sehari,” ujarnya.

Dalam vaksinasi PMK tersebut terang Aulia, masing-masing tim membawa 1 botol vaksin merk Aftopor. Satu botol berisi 200 ml vaksin atau untuk 100 ekor sapi. Karena masing-masing sapi perah tersebut akan mendapatkan dosis sebanyak 2 ml.

“Tentunya sebelum dilakukan vaksinasi PMK, tim terlebih dahulu akan melakukan pemeriksaan kesehatan sapi perah. Mulai dari mengecek mulut dan kuku serta mengukur suhu tubuh sapi perah dengan menggunakan thermometer,” jelasnya.

Sedangkan Ketua II Bidang Organisasi KUD Argopuro Kecamatan Krucil Suloso mengaku sangat bersyukur karena vaksinasi PMK sudah mulai dilakukan. Pasalnya vaksinasi PMK ini memang sangat ditunggu-tunggu oleh para peternak.
“Dengan adanya vaksinasi PMK ini kami mengharapkan wabah PMK di Kabupaten Probolinggo bisa segera diatasi. Sehingga produksi susu bisa kembali normal. Sebab dampak dari PMK ini bagi KUD dan peternak sangat terasa,” ungkapnya.

Dalam melakukan vaksinasi PMK ini, semua petugas menggunakan APD untuk mencegah penularan virus PMK. Sebelum dan sesudah memasuki kandang, semua dilakukan penyemprotan disinfektan.
Lebih lanjut dikatakannya, kabupaten Probolinggo menerima vaksin Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dari Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur sebanyak 9000 dosis atau 90 botol vaksin. Rinciannya, 7000 dosis atau 70 botol vaksin sapi perah dan 2000 dosis atau 20 botol vaksin sapi potong.

“Alhamdulillah, vaksin PMK akhirnya sudah diterima oleh Kabupaten Probolinggo. Vaksinasi PMK ini diperlukan sebagai upaya pengendalian dan penanggulangan PMK di Kabupaten Probolinggo,” kata drh. Faiq El Himmah.
Faiq menjelaskan vaksin PMK ini diterima dari Kementerian Pertanian Republik Indonesia (RI) kepada Kabupaten Probolinggo melalui Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur. Vaksin PMK ini dialokasikan kepada 19 provinsi tertular PMK, salah satunya Kabupaten Probolinggo.

“Prioritas dari vaksin PMK ini adalah sapi dan kerbau bibit di UPT perbibitan pusat dan daerah, sapi perah milik peternak dan koperasi serta sapi dan kerbau indukan serta anakan,” jelasnya.

Menurut Faiq, kriteria sapi yang bisa divaksin adalah sapi dalam kondisi sehat dan belum pernah terinfeksi PMK, pedet umur minimal 2 minggu serta betina yang sedang bunting kondisi sehat.

“Setelah vaksinasi pertama, kemudian vaksinasi diulang 4 minggu kemudian dan booster 6 bulan kemudian. Dalam satu botol itu berisi 200 ml yang bisa digunakan untuk 100 ekor. Vaksin ini harus disimpan pada suhu 2 hingga 8 derajat Celsius,” terangnya.

Sementara Plt Kepala Diperta Kabupaten Probolinggo Maryoto mengharapkan setelah vaksin PMK datang adalah ternak sapi perah dan potong yang sehat bisa segera diberikan vaksin PMK oleh tenaga medis kesehatan hewan.

“Selain itu, terkendalinya penyebaran penyakit PMK dan timbulnya antibody PMK pada ternak setelah divaksin serta Kabupaten Probolinggo khususnya dan Indonesia pada umumnya bebas PMK,” harapnya.

Penyebaran kasus penyakit mulut dan kaki (PMK) di Kabupaten Probolinggo terus meluas. Hingga Minggu pagi (26/6), ternak sapi yang terpapar PMK tembus 11.314 ekor. Bahkan, sudah ada 96 ekor ternak sapi yang mati karena terjangkit PMK. Upaya penanganan PMK dengan vaksin yang sudah dating dan dimulai vaksinasi pada sapi perah di wilayah kecamatan Krucil, tambahnya.(Wap.hel)

Tags: