Diprediksi Realisasikan Target, Jatim Tolak Beras Impor

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Pemprov Jatim, Bhirawa
Jika per Juni mendatang Pemerintah Pusat merealisasikan impor beras, maka Jatim juga siap menegaskan kembali kalau tetap tidak akan menerima beras impor masuk ke wilayahnya. Sebab, saat ini produksi beras di Jatim masih melimpah dan kebutuhan Jatim masih terpenuhi.
Kepala Dinas Pertanian Jatim, Dr Ir Wibowo Eko Putro MMT melalui Kepala Bidang Produksi Tanaman Pangan, Ir Nurfalahi mengatakan, produksi pertanaman di Jatim tidak akan mengalami kekurangan. Bahkan, diprediksikan produksi padi di Jatim naik sesuai target tahun ini sebesar 12.913.000 ton.
“Sampai saat ini, luas lahan yang sudah ditanami seluas 1.356.624 ha. Luasan lahan ini lebih tinggi daripada tahun sebelumnya. Jadi jelas produksinya, serangan OPT, dan bencana banjir dan kekeringan agak kecil di Jatim,’ katanya, Minggu (17/5).
Menurutnya, permasalahan HPP beras dan gabah tersebut ditetapkan pada 17 Maret 2015 lalu, sehingga efektif per tanggal tersebut Bulog bisa menyerap beras maupun gabah dari petani lokal.
Kenyataannya, sampai saat ini Bulog masih belum banyak menyerap beras maupun gabah tersebut.
“Hal ini dikarenakan dari keluarnya HPP baru dengan serapan gabah dan beras petani ke Bulog dikarenakan waktu yang pendek. Bukan karena produksinya yang kurang, namun ada keterlambatan mengambil gabah maupun beras petani. Apalagi 35 hari ke depan, semua petani mulai panen lagi,” katanya.
Berkaitan dengan gangguan OPT (oganisme pengganggu tanaman), Nurfalakhi mengatakan, sampai saat ini penerapan program ‘spot stop ‘ terus dilakukan, dimana jika terjadi hama di suatu titik, maka pada titik tersebut harus dilakukan penghentian penanaman. Sehingga, hama tidak menyebar ke titik lainnya.
“Jadi saat ini besaran gangguan OPT masih kecil, yaitu kisaran 2,5 persen total areal pertanaman saat ini,” katanya yang optimis produksi beras dan gabah di Jatim bisa mencapai target dari Bulog 750 ribu ton hingga akhir 2015.
Sebelumnya Bulog Jatim juga berupaya dalam kurun waktu satu tahun 2015 ini minimal menargetkan penyerapan hasil panen petani sebanyak 750 ribu ton. Sedangkan tahun 2014 lalu, dalam kurun waktu satu tahun menyerap hasil panen petani hingga 760 ribu ton dari 1.100.000 ton yang ditargetkan.
Sedangkan sampai dengan saat ini, Bulog telah berhasil menyerap hasil panen petani lebih dari 167,369 ton. Pada Juli 2015 nanti, diperkirakan memasuki panen raya kedua, Bulog berharap mampu menyerap hasil panen petani sekitar 526 ribu ton total dari seluruh wilayah Jatim. [rac]

Tags: