Sahat Tua Simandjutak
Gara-gara tulisan di media massa tentang dewan ramai-ramai gadaikan SK Pelantikan, sosok pria ini sempat beradu argumentasi dengan puterinya. Sahat Tua Simandjutak yang juga anggota DPRD Jatim periode 2014-2019 dari Partai Golkar ini terpaksa menjelaskan arti gadai terhadap puterinya saat menjemput buah hatinya di sekolah.
“Waduh gara-gara tulisan di media tersebut, saya sempat diprotes oleh anak saya. Menurutnya SK Pelantikan kok bisa digadaikan? Terus kalau digadaikan apakah papa tidak menjadi anggota dewan lagi,”terang Sahat menceritakan protes dari puterinya.
Bahkan, menariknya saat mobil yang ditumpangi bersama puterinya melewati toko gadai, sang puteri langsung menunjuk. ”Apa seperti itu pa tokonya, ada tulisan gadai laptop, HP dan motor,”jelas politisi yang juga Ketua Fraksi Partai Golkar Jatim sambil tertawa.
Menurutnya, seharusnya media menulis apa adanya. Artinya soal SK Pelantikan tidak ditulis gadai, namun sebagai jaminan. Sehingga persepsi orang yang membaca, khususnya masyarakat awam tidak terjebak dengan tulisan tersebut. Sebab tulisan gadai akan menimbulkan dugaan yang bermacam-macam.
Selain itu, tegas Sahat gara-gara tulisan tersebut hingga detik ini tidak ada satupun anggota DPRD Jatim dari Fraksi Partai Golkar yang mengajukan pinjaman di Bank Jatim. Padahal dirinya siap memberikan persetujuan dengan menandatangani surat pernyataan yang sudah disediakan pihak bank. ”Barangkali dari tulisan tersebut, semua anggota saya tidak ada satupun yang mengajukan pinjaman ke Bank Jatim,”paparnya.
Dijelaskan Sahat, pinjam uang ke Bank Jatim merupakan hak setiap anggota dewan. Bahkan setiap warga negara berhak untuk mendapatkan pinjaman. Tidak saja di Bank Jatim, tapi di semua bank. Dan kebetulan setiap anggota dewan mendapatkan kemudahan untuk mendapatkan pinjaman hanya dengan jaminan SK Pelantikan. ”Jadi saya kira hak mereka mengambil pinjaman dan tidak perlu diprotes,”katanya santai. [cty]
