Direstui Presiden, Status Bandara Abdurahman Saleh Meningkat

Bandara Abdurahman Saleh

Malang, Bhirawa
Peningkatan status Bandara Abdurahman Saleh menjadi bandara internasional, tampaknya bakal berjalan mulus.Setelah Plt. Wali Kota Malang Sutiaji, menyampaikan langsung rencana atersebut Sutiaji Presiden Jokowi, disela sela rangkaian pertemuan presiden dengan wali kota se Indonesia di istana Bogor Senin (23/7) malam.
“Alhamdulillah Pak Jokowi merespon, merestui dan menyetujui, memperhatikan prospek pertumbuhan Malang Raya sangat baik dan dinilai penopang bagi kemajuan ekonomi serta pembangunan di Jatim, “ujar Sutiaji.
Menurut Sutiaji, kenaikan status Bandara Abdurahman Saleh wajar dan pantas karena beberapa faktor, antara lain secara teknis landasan pacu sudah memadai, sudah memiliki alat kendali kontrol untuk penerbangan malam, tingginya kunjungan wisata di Malang, tingginya tingkat peminatan para pelajar untuk study ke Malang termasuk program mahasiswa mancanegara, aktifitas usaha dan jasa yang berkembang pesat, daya tarik investasi ke kota Malang serta komitmen bersama para pemangku di Malang Raya.
Sebelumnya Gubernur Jatim, H. Soekarwo, mendorong dan mendesak kementerian Perhubungan RI untuk meningkatkan status Bandara Abdurahman Saleh Malang dan Bandara Banyuwangi menjadi bandara internasional.
“Perjalanan darat lebih dari 2 (jam), sudah jadi pertimbangan tersendiri bagi turis mancanegara untuk berkunjung ke destinasi wisata. Maka perjalanan Surabaya Malang yang kini bisa lebih dari 3 (tiga) jam menjadi kurang produktif untuk perspektif pengembangan wisata dan menggaet strategi pasar tourism. Oleh karenanya saya sudah mengusulkan ke Presiden, dan sudah dapat lampu hijau, pun juga ke KSAU juga OK, termasuk kajian dari dirjen perhubungan udara Kemenhub juga positif karena runway Bandara Abdurahman Saleh sudah lebih 2500 meter dan sudah memiliki sistem untuk pengendalian penerbangan malam hari. Tinggal (ditangan) Menteri Perhubungan (untuk menyetujui), “ujar Pak De Karwo.
Menurut Sutiaji, Gubernur juga memberikan stressing, bahwa tidak bisa untuk menggaet target kunjungan 1 juta wisata luar negeri di Jatim pada tahun 2025 hanya ditumpukan pada bandara Juanda.
Angkasa Pura sebagai bagian dari kementerian perhubungan, diminta Beliau untuk ikut mendorong kemajuan, peningkatan peran dan status bandara daerah.
“Oleh karenanya saya optimisme rencana ini akan mendapat dukungan dari semua stake holders. Terlebih melihat data kunjungan wisatawan ke kota Malang yang terus naik dari tahun ke tahun, maka saya optimisme peningkatan sektor wisata bagi pilar perekonomian,”tutur Sutiaji.
Ia lantas merinci, tahun 2016 kunjungan wisatawan ke kota Malang sebanyak 3.996.609 wisatawan, dengan rincian 3.987.074 wisatawan nusantara dan 9.535 wisatawan mancanegara. Tahun 2017 naik menjadi 4.914.910 wisatawan, meliputi 4.902.946 wisatawan nusantara dan 11.934 wisatawan mancanegara.
“Maka dengan peningkatan status bandara Abdurahman Saleh, yang kini sudah memiliki Instrumen Landing System (ILS) sehingga pesawat bisa landing malam hari, maka kunjungan wisata akan melonjak untuk Malang Raya, “tegas Sutiaji.
Ditambahkannya di tahun 2018 Lota Malang menargetkan jumlah kunjungan wisatawan nusantara sebanyak 4,2 juta wisatawan dan untuk wisatawan mancanegara sebanyak 15.000 wisatawan.
“Selepas acara Rakernas Apeksi, menindaklanjuti goodwill yang di berikan Pusat, saya segera melakukan koordinasi dan komunikasi intens dengan Pemprov serta Bapak Bupati Malang dan Ibu Walikota Batu, Danlanud serta simultan dengan DPRD. Perlu satukan komitmen dan support bersama, bilamana diperlukan hibah daerah, “ujar nya.
Ditambahkannya, termasuk didalam kesiapan imigrasi mengingat multi effec player dari ditingkatkannya kelas bandara maka wisatawan dan iklim investasi jelas akan naik secara signifikan. Selama ini bandara Malang, juga diakses daerah sekitaran seperti Pasuruan, Blitar, Kediri, Tulungagung dan Trenggalek. [mut]

Tags: