Dirjen Kebudayaan Dukung Pendirian Museum Seni Jatim

Prof Dr Kacung Maridjan

Prof Dr Kacung Maridjan

DKJT, Bhirawa
Dirjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan Dasar-Menengah dan kebudayaan Prof Dr Kacung Maridjan mendukung gagasan Dewan Kesenian Jawa Timur (DKJT) untuk mendirikan Museum Seni, bahkan guru besar Unair itu menantang para seniman untuk mewujudkannya pada 2015.
“Itu (Museum Seni) adalah ide yang bagus, saya dukung. Kalau perlu benda-benda seni yang dikoleksi bukan hanya khusus Jatim. Saya jengkel dengan Singapura yang bikin Museum Seni Nasional dengan memajang benda seni milik kita, lalu yang beli orang kita juga,” katanya di Gedung Merah Putih Balai Pemuda, Surabaya, Minggu (16/11).
Di hadapan para seniman yang hadir dalam seminar bertajuk Museum sebagai Citra Peradaban di Indonesia itu, ia meminta DKJT segera melakukan lomba desain dalam 2-3 bulan ke depan, lalu menyiapkan perencanaan secara rinci. “Nanti, kita ketemu lagi dan tuntas pada 2015, lalu pembangunannya dimulai dan jadi pada 2016,” usulnya.
Menurut dia, hal terpenting dari sebuah museum itu bukan sekadar bangunan fisik, melainkan tata kelola yang menarik, bagus, dan bisa survive.  “Jadi, museum itu jangan seperti dulu, kita harus mampu melakukan redesain museum agar benar-benar menjadi simbol budaya kita,” katanya.
Oleh karena itu, katanya, aspek perencanaan merupakan hal utama, baik bangunan, koleksi, dan sumber daya manusia. “Kalau anggaran itu nanti bisa saya bicarakan dengan Pemprov Jatim, apakah Pemprov Jatim menyiapkan lahan dan saya menyiapkan anggaran, atau bisa juga kita sharing anggaran dan mencari lokasi,” katanya.
Ia meyakini Jatim mampu mewujudkan Museum Seni Indonesia di Jatim, karena potensi seniman serta koleksi yang ada cukup melimpah. “Kalau perlu seniman Jatim bekerjasama dengan seniman dari Jogjakarta, Bandung, Jakarta, dan sebagainya untuk menyiapkan koleksi, sekaligus menjajaki kerjasama pameran bersama secara berkala,” katanya.
Senada dengan itu, dosen Seni Rupa ITB Bandung Aminuddin Siregar yang juga Kepala Galeri Selasar Soemarja Bandung menyatakan dukungan yang sama. “Pesan saya, jangan sektoral hanya karena otonomi daerah, tapi para seniman Jatim harus memelopori kebhinnekaan dengan koleksi seni dari berbagai daerah,” katanya.  [rac]

Tags: