Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Tinjau Program 1000 Desa Sapi

Dirjen PKH tinjau perkembangan program 1000 desa sapi di Lumbang.[wiwit agus pribadi/bhirawa]

Probolinggo, Bhirawa
Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementerian Pertanian RI Nasrullah didampingi Kepala Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari Agung Suganda melakukan peninjauan perkembangan pelaksanaan dalam rangka Program 1000 Desa Sapi di Desa Negororejo Kecamatan Lumbang, Rabu (2/12).

Kedatangan Dirjen PKH Kementerian Pertanian RI Nasrullah dan Kepala BBIB Singosari Agung Suganda ini disambut oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Daerah Kabupaten Probolinggo Ahmad Hasyim Ashari dan Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Probolinggo Yahyadi.

Program 1000 Desa Sapi ini dilakukan di 5 (lima) provinsi sebagai percontohan dan masuk lima besar populasi terbanyak sapi dan kerbaunya di Indonesia meliputi Lampung, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan dan Provinsi Jawa Timur. Untuk Provinsi Jawa Timur adalah Kabupaten Probolinggo, tepatnya di 5 (lima) desa di Kecamatan Lumbang yang dinyatakan lokasi berpotensi untuk pengembangan dan budidaya sapi.

Program ini tujuannya mengarah pada peningkatan populasi dan genetik peningkatan kesejahteraan masyarakat yang lakukan oleh Dirjen PKH Kementan RI. Dimana berkosentrasi kedalam sebuah kawasan pengembangan menjadi korporasi di wilayah Kecamatan Lumbang meliputi Desa Lumbang, Desa Purut, Desa Wonogoro, Desa Sapih dan Desa Negororejo.

Sebanyak 1000 ekor sapi diserahkan kepada Kelompok Tani Baru Muncul Desa Lumbang dengan ketua Juari, Kelompok Tani Margi Santoso 3 Desa Purut dengan ketua Abdullah, Kelompok Tani Makmur III Desa Wonogoro dengan ketua Samsuri, Kelompok Tani Mukti Jaya 1 Desa Sapih dengan ketua Rudi Hartono dan Kelompok Tani Genting Makmur Jaya Desa Negororejo dengan ketua Suwarta.

Penyerahan bantuan sapi diawali di Desa Negororejo kepada Kelompok Tani Genting Makmur Jaya sejumlah 200 ekor terdiri dari 100 ekor sapi jenis penggemukan dan 100 ekor sapi jenis budidaya. Sapi penggemukan diberikan agar korporasi atau kelompok ini cepat menghasilkan untuk ekonomi kelompoknya. Sedangkan sapi budidaya untuk pengembangkan anakannya. Dengan program insiminasi buatan melalui kegiatan Sikomandan yang nantinya memberikan fasilitas ide dan petugasnya dengan secara gratis.

Dirjen PKH Kementan RI Nasrullah mengatakan kegiatan peninjauan perkembangan pelaksanaan Program 1000 Desa Sapi ini merupakan tindak lanjut dari Instruksi Presiden RI dalam rangka mendorong pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat, khususnya protein hewani. Bahkan program ini masuk sebagai program super prioritas Kementerian Pertanian Tahun 2020.

“Dengan program 1000 Desa Sapi di 5 (lima) desa di wilayah Kecamatan Lumbang Kabupaten Probolinggo ini dijadikan sebagai program super prioritas pengembangan sapi agar supaya nantinya tidak mengimpor daging sapi dari negara lain. Proses ini sebagai wujud percepatan swasembada daging sapi dan kerbau serta mendorong perekonomian masyarakat meningkat,” ungkapnya.

Sementara Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Probolinggo Yahyadi menyampaikan dampak program pengembangan 1000 Desa Sapi di Kecamatan Lumbang diharapkan nantinya dapat meningkatkan populasi ternak dan meningkatkan perekonomian masyarakat. Melalui enam lembaga yang terdiri dari lima lembaga Kelompok Tani (Poktan) dan KUB yang nantinya menggerakkan kegiatan pengembangan ini.

“Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Probolinggo akan melakukan sinergitas dengan perbankan untuk permodalan dan PT. Siantori dalam hal penjualan. Lima desa di Kecamatan Lumbang sebagai populasi ternak program pengembangan 1000 Desa Sapi ini menjadi pilot project,” tambahnya.(Wap)

Tags: