Dirusak Kendaraan Over Tonase, Dua Tahun Perbaikan Jalan Terganjal Refocusing di Kabupaten Probolinggo

Jalan di Desa Paras-Desa Klenang, Kecamatan Banyuanya rusak parah.[wiwit agus pribadi/bhirawa]

Kab Probolinggo, Bhirawa
Kondisi jalan kabupaten Desa Paras, Tegalsiwalan-Desa Klenang, Kecamatan Banyuanyar, Kabupaten Probolinggo, banyak yang mulai butuh perhatian. Saat ini kondisi jalan tersebut rusak parah. Ternyata, dua tahun rencana perbaikannya tak kunjung terealisasi. Anggarannya tergerus untuk penanganan Covid-19.

Tahun ini, Pemkab Probolinggo kembali berencana memperbaikinya. Jalan ini dianggarkan sekitar Rp 610 juta dari APBD 2022. Perbaikannya tidak total. Hanya titik-titik kerusakan, terutama kerusakan jalan dari Pertigaan Jalan Raya Malasan, Kecamatan Tegalsiwalan. Jalan penghubung Kecamatan Tegalsiwalan, Kecamatan Banyuanyar, Kecamatan Gading, dan Kecamatan Pajarakan, itu banyak berlubang.

Kerusakannya cukup parah. Banyak ditemukan lubang berukuran besar. Karena itu, banyak pengguna jalan yang harus mengurangi kecepatannya, memilih titik jalan yang tidak rusak.

Camat Tegalsiwalan A’at Kardono mengakui jika jalan di wilayahnya rusak dan butuh penanganan. Sejak dua tahun lalu, Pemkab sudah merencanakan perbaikannya.

Pada awal 2020, A’at mengaku mendapatkan informasi terkait rencana perbaikan jalur akses utama ekonomi itu dengan jalan hotmix. Namun, ternyata Maret 2020 terjadi pandemi Covid-19. Anggaran rencana perbaikan jalan itu pun terkena refocusing untuk penanganan Covid-19. Karenanya, rencana perbaikan gagal.

“Sejak awal kami sudah berupaya jalan kabupaten penghubung antarkecamatan jalur dari arah Lumajang, itu diperbaiki. Sempat direncanakan dan dialokasikan perbaikan tahun 2020. Tapi, terkena refocusing Covid-19,” katanya, Senin (4/4).

Pada 2021, pihaknya sempat berharap ada perbaikan. Tetapi, ternyata APBD tidak mampu untuk menggarap infrastruktur jalan. Lagi-lagi, akibat pandemi. “Kami dapat informasi tahun ini ada rencana perbaikan. Tetapi, kami masih menunggu informasi lebih lanjut dari Dinas PUPR,” terangnya.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Probolinggo Hengki Cahyo Saputra mengatakan, rencana perbaikan jalan kabupaten Paras-Klenang, sudah dimulai pada 2020. Tetapi, anggarannya terkena refocusing.

“Tahun ini sudah kami alokasikan sekitar Rp 610 juta. Kami masih tahap susun perencanaan,” katanya.

Banyaknya jalan kabupaten yang cepat rusak menjadi perhatian serius Pemkab Probolinggo. Salah satu faktor jalan cepat rusak karena seringnya dilintasi kendaraan melebihi tonase. Terutama kendaraan besar yang masuk jalan bukan kelasnya. Di lapangan banyak ditemukan kendaraan melebihi tonase yang melintas di jalan kabupaten ataupun jalan desa. Kondisi itu sangat berpengaruh terhadap kondisi jalan, ungkapnya.

Salah satu faktor jalan kabupaten cepat rusak adalah dilintasi kendaraan yang bukan kelasnya. “Ini menjadi PR (pekerjaan rumah) kami. Karena, kami masih temukan kendaraan muatan melebihi tonase melintas di jalan kabupaten. Jalan kabupaten itu kelas III, tentunya hanya kendaraan kelas III dengan muatan sesuai tonase yang boleh melintas,” katanya.

Hengki menambahkan, kondisi saat ini di desa-desa banyak SPBU mini. Truk tangki ukuran besar pengisi SPBU mini itu masuk dan melintasi jalan kabupaten dan jalan desa yang bukan kelas atau peruntukannya.

Ia mengaku akan berkoordinasi lebih lanjut dengan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait untuk mencegah kendaraan besar masuk ke jalan kabupaten. “Kami akan koordinasi lebih lanjut. Menindaklanjuti kendaraan besar dan melebihi tonase yang masuk ke jalan kabupaten ataupun jalan desa,” tambahnya.(Wap.gat)

Tags: