Disabilitas Diajak Bangun Bangsa, Tuna Rungu Menyanyi, Pejabat Menangis

Kadis Potmar Koarmada II, Kolonel Ketut Budiarta didampingi Sekretaris Dinsos Provinsi Jawa Timur, Unggul Hari Kusuma, Ketua Persos HAW Indonesia, Erlin Damayanti dan Kepala UPT RSBD Dinas Sosial Pemprov Jatim, Sugiarto memberikan cendera mata berupa dua mesin jahit dan sembako untuk para disabilitas di ruangan aula UPT RSBD Dinas Sosial Pemerintah Provinsi Jawa Timur di Bangil, Kabupaten Pasuruan, Senin (3/12).

Pasuruan, Bhirawa
Suasana terharu menyelimuti hati para pejabat dan hadirin dalam Hari Disabilitas Internasional 3 Desember 2018 di ruangan aula UPT Rehabilitasi Sosial Bina Daksa (RSBD) Dinas Sosial Pemerintah Provinsi Jawa Timur di Bangil, Kabupaten Pasuruan, Senin (3/12).
Air mata tampak terlihat dari para pejabat dan hadirin saat para disabilitas penyandang cacat tuna rungu dan tuna wicara mencoba bernyanyi di hadapan ratusan peserta dalam kegiatan tersebut.
Sekretaris Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Jawa Timur, Unggul Hari Kusuma, Kadis Potmar Koarmada II, Kolonel Ketut Budiarta, Ketua Persos HAW Indonesia, Erlin Damayanti tidak mampu menahan haru saat puluhan anak tuna rungu dan wicara membawakan puisi dan bernyanyi mengikuti alunan lagu yang berjudul Jangan Menyerah, ciptaan grup band D’Masive dan Surgamu, ciptaan grup band Ungu yang mengirinya dari sound system berukuran besar.
Sekretaris Dinsos Provinsi Jawa Timur, Unggul Hari Kusuma menyampaikan para disabilitas saatnya diberikan perlakukan yang setara, seperti halnya dengan yang lain.
Para disabilitas tidak boleh dianggap sebagai manusia lemah, melainkan harus diajak bersama-sama membangun bangsa. Sebab fisik bukan halangan untuk mencapai kehidupan yang lebih baik.
“Sesuai dengan UUD 1945, mereka ini merupakan warga negara yang punya hak yang sama seperti halnya warga negara yang lain. Yakni para disabilitas mempunyai hak dan kewajiban dalam segala aspek kehidupan dan penghidupan. Kita harus membangkitkan semangat mereka agar mereka lebih percaya diri,” ujar Unggul Hari Kusuma saat menyemangati para disabilitas yang berjumlah ratusan.
Menurutnya, untuk mewujudkan hak dan kewajiban dalam segala aspek kehidupan dan penghidupan, para disabilitas diperlukan sarana dan upaya yang lebih memadai, terpadu dan berkesinambungan yang pada akhirnya akan menciptakan kemandirian dan kesejahteraan penyandang cacat.
“Kongkritnya adalah mereka juga penting diberi aksesibilitas, untuk dapat berinteraksi dengan masyarakat. Termasuk juga diberi keterampilan-keterampilan lainnya,” tambah Unggul Hari Kusuma.
Kepala UPT RSBD Dinas Sosial Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Sugiarto menyampaikan berbagai pelatihan dan bimbingan khusus di UPT ini untuk bekal hidup mereka kedepannya.
“Adapun jenis pelatihan dan bimbingan khusus sehingga mereka bisa mandiri antara lain menjahit, bordir, servis elektro dan servis handpone serta percetakan dan sablon. Termasuk pula ada pelatihan penunjang, diantaranya servis sepeda motor, home industri dan salon kecantikan,” urai Sugiarto.
Dalam kesempatan yang sama, kegiatan peduli Disabilitas dalam Hari Disabilitas Internasional 3 Desember 2018 yang mengambil tema “Indonesia Inklusi dan Ramah Disabilitas” dihadiri Kadis Potmar Koarmada II, Kolonel Ketut Budiarta, Ketua Persos HAW Indonesia, Erlin Damayanti. Mereka memberikan bantuan dua buah mesin bordir dan sembako untuk UPT RSBD dan UPT Rehabilitasi Sosial Bina Rungu Wicara Pasuruan. [hil]

Tags: