Disbudpar Bojonegoro Imbau Warga Serahkan Temuan Fosil Purbakala

Fragmen fosil binatang purbakala di Bojonegoro. Saat ini Disbudpar setempat segera mengumpulkan fosil purbakala yang masih tersimpan di masyarakat ke dalam sebuah museum.

Fragmen fosil binatang purbakala di Bojonegoro. Saat ini Disbudpar setempat segera mengumpulkan fosil purbakala yang masih tersimpan di masyarakat ke dalam sebuah museum.

Bojonegoro, Bhirawa
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Bojonegoro segera mengumpulkan fosil purbakala yang masih tersimpan di masyarakat ke dalam sebuah museum, sebagai usaha mengamankan benda purbakala hasil temuan di daerahnya.
“Proses mengumpulkan fosil purbakala yang masih tersimpan di masyarakat tidak dengan cara paksa, tetapi dengan kesadaran masyarakat untuk menyerahkan sendiri benda purbakala temuannya,” kata Kepala Bidang Pengembangan dan Pelestarian Budaya Disbudpar Bojonegoro Suyanto, Senin (9/3).
Meskipun, lanjut dia, sesuai Undang-Undang (UU) No 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya, bahwa benda purbakala termasuk benda milik negara yang harus dilindungi. “Kami tetap meminta kesadaran masyarakat untuk menyerahkan sendiri, istilahnya kami mengimbau,” ucapnya.
Ia memberikan contoh seorang penemu fosil binatang purba di daerahnya telah menyerahkan temuannya berupa kepala kerbau purba yang kondisinya sudah tidak utuh, juga sejumlah fragmen fosil binatang purba lainnya
“Kita bukan membeli, sebab sesuai ketentuan benda tersebut milik negara. Tapi, penemunya kami beri imbalan jasa,” tuturnya.
Ia mengakui masih banyak masyarakat di daerahnya yang menyimpan fosil binatang purbakala baik binatang darat juga laut hasil temuan di daerahnya. “Sesuai pendataan yang kami lakukan rata-rata seorang kolektor fosil purbakala memiliki 200 jenis fosil purbakala per orang,” ucapnya.
Dari keterangan yang diperoleh, warga yang memiliki fosil binatang purbakala hasil temuan di daerah setempat, antara lain warga di Kecamatan Kalitidu, Temayang, Balen dan Kecamatan Kota.
Lebih lanjut ia menjelaskan pihaknya beberapa waktu lalu mengundang ahli Museum Sangiran, Sragen, Jawa Tengah, untuk merawat fosil binatang purbakala yang tersimpan di masyarakat. “Tujuan kami mengundang ahli purbakala Museum Sangiran untuk mengamankan agar fosil binatang purbakala yang ada di masyarakat tidak rusak,” tandasnya.
Ia menambahkan sesuai rencana fosil binatang purbakala yang ada di masyarakat tersebut nantinya akan disimpan menjadi satu di Gedung Budaya dan Industri Kreatif  yang saat ini masih dalam proses pembangunan. [bas]

Tags: