Disbudpar Jatim Ajak Warga Berkunjung ke FKPU

Pemprov Jatim, Bhirawa
Akhir pekan ini, warga Jatim dan wisatawan bisa berkunjung ke Pandaan Kabupaten Pasuruan. Selama tiga hari lamanya mulai 21-23 September 2018, terdapat agenda besar yang diikuti 14 kabupaten/kota yaitu Festival Kesenian Pesisir Utama (FKPU) di daerah tersebut.
FKPU ke-12 tahun ini mengangkat tema Ritus Pesisir.
Tema ini merujuk pada potensi masyarakat nelayan melalui pendekatan sosial budaya, yang memiliki tradisi yang berkembang di daerahnya masing-masing. Tradisi dengan kekhasannya dapat dijadikan dasar pijakan kreativitas para pelaku seni.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur (Disbudpar Jatim) Sinarto SKar, MM mengatakan, FKPU merupakan agenda rutin yang diselenggarakan Pemprov Jatim melalui Disbudpar Jatim. FKPU penting untuk diselenggarakan, pasalnya kegiatan tersebut dapat memberikan makna, inspirasi dan kontribusi bagi perkembangan seni tradisi di Jatim.
“FKPU kali ini sudah memasuki ke-12 kalinya dan bertempat di UPT Pengembangan Ekonomi Kreatif Taman Candra Wilwatikta Pandaan Pasuruan. Terlaksananya FKPU tidak lain untuk memelihara dan mempertahankan warisan budaya kesenian leluhur,” katanya, Rabu (19/9).
Dalam FKPU kali ini, banyak kegiatan yang di selenggarakan, seperti sarasehan budaya bertema Ekonomi Kreatif Berbasis Budaya yang diikuti oleh seniman dan budayawan, festival pertunjukan seni budaya, dan pagelaran permainan rakyat pesisiran.
Melalui event seperti ini, lanjut Sinarto, diharapkan kesenian Jatim akan semakin menonjol dan menguatkan identitas kesenian Jatim yang dimiliki.
Dengan terselenggaranya FKPU, ia berharap para pelaku seni dan budaya dapat memanfaatkan kegiatan semacam ini.
Dengan begitu, lanjutnya, akan lahir seniman-seniman hebat yang dapat memajukan Jatim dan Indonesia. “Melalui FKPU akan menambah wawasan serta pengalaman sesama pelaku seni pesisir utara,” katanya.
Dalam kesempatan itu, ia juga menginginkan agar seniman pesisir di Jatim bisa akrab dengan teknologi apalagi menuju revolusi industri 4.0, karena teknologi bisa membuat karya seni yang dihasilkan menjadi tambah baik, serta sesuai kondisi.
Menurutnya, potensi seni dan budaya daerah pesisir Jatim sangat berkualitas. Jika ditambah unsur teknologi akan membuat kesenian ataupun produk budaya masyarakat pesisir menjadi memiliki nilai tambah.
Dalam kesempatan ini, Sinarto juga menekankan kalau budaya merupakan salah satu wujud kearifan lokal yang membentuk karakteristik sebuah bangsa. Menilik hal itu, maka budaya lokal harus terus dipelihara karena memiliki kekayaan yang tidak ternilai harganya. [rac]

Tags: