Disbudpar Usung Budayawan Daerah Promosikan Museum Tantular

Suasana pameran lukisan 'Pesona Tanah Pusaka' yang mulai ramai dikunjungi para pelajar dan masyarakat pencita seni rupa. [achmad suprayogi/bhirawa]

Suasana pameran lukisan ‘Pesona Tanah Pusaka’ yang mulai ramai dikunjungi para pelajar dan masyarakat pencita seni rupa. [achmad suprayogi/bhirawa]

Sidoarjo, Bhirawa
Dalam rangka meningkatkan fungsi museum tentang pelestiran budaya dan karya-karya budaya untuk dipublikasikan dan dipromosikan supaya museum lebih banyak dikunjungi orang,  Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Jatim mengusung seniman, dan  budayawan dari daerah-daerah untuk ikut peduli dalam pengembangan kebudayaan di Jatim.
Selain itu, untuk membuat generasi muda lebih kreatif dan bisa mewujudkan kreasinya mendesain baju penganten sendiri sesuai dengan daerahnya masing-masing, Disbudpar Provinsi Jawa Timur telah menggelar pameran Tematik di Aula Von Faber UPT Museum Negeri Mpu Tantular Jawa Timur di Jl Raya Buduran Sidoarjo.
Kepala Disbudpar Jatim Dr Jariyanto MSi dalam acara pembukaan pemeran Tematik dan Pameran Lukisan pada, Selasa(22/4) mengatakan untuk tematik diharapkan para generasi muda, khususnya pelajar nantinya bisa mendesain pakaian pengantin ala daerahnya masing-masing. “Kegiatan ini memang diprogram untuk daerah masing-masing, yang mempunyai ciri khas masing-masing pula, dan diharapkan bisa mencipta  lebih baik lagi,” katanya.
Sementara pameran seni rupa sengaja digelar di museum, karena museum memang tempatnya siapa saja. Mereka silakan datang ke museum dan memanfaatan segala fasilitas yang ada di sana.
Makanya, untuk menciptakan suasana yang lebih baik dan membuat museum tambah ramai dikunjungi masyarakat, pihaknya merangkul beberapa orang seni rupa dari beberapa daerah, mulai dari Mojokerto, Surabaya, Semarang, Jember, Bali serta Sidoarjo sendiri untuk melakukan pameran di sini. “Secara keseluruhan lebih dari 50 orang pelukis ikut ambil bagian,” terangnya.
Kepala UPT Museum Negeri Mpu Tantular Drs Edi Irianto menambahkan kalau pameran tersebut akan digelar hingga  5 Mei mendatang. Di samping pameran seni rupa yang mengambil tema ‘Pesona Tanah Pusaka’ nantinya juga akan diramaikan dengan lomba mewarnai dan melukis untuk tingkat TK dan SD yang mengambil tema ‘Aku dan Museumku.’
Selain itu juga ada peragaan melukis pada kerudung atau jilbab, yang dilanjutkan dengan kegiatan melukis dengan kain-kain perca. Jadi kain-kain perca yang sudah tidak berguna atau dibuang akan dimanfaatkan untuk dijadikan lukisan. “Jadi dari limbah menjadi barang mewah,” katanya.
Berikutnya juga ada lomba melukis pada layang-layang, dan kegiatan ini akan diakhiri dengan sebuah tarian Tayub dari Tuban. “Jadi rangkaian ini ibaratnya manten, kalau orang Jawa lagi ada manten biasanya harus ada hiburannya,” pungkas Edi Irianto. [ach*]

Tags: