Disbun Jatim Motivasi PLP-TKP

Pemprov, Bhirawa
Dinas Perkebunan (Disbun) Jatim menggelar pembinaan bagi Tenaga Kontrak Pendamping (TKP) dan Pembantu Lapang Petugas – Tenaga Kontrak Pendamping (PLP-TKP) dengan memberikan arahan dan motivasi agar kinerjanya dapat meningkat.
Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur, Ir Moch Samsul Arifien MMA mengatakan, tenaga kontrak yang direkrut sejak 2012 itu sangat membantu pelaksanaan program perkebunan di lapangan. “Pembinaan ini dilakukan secara rutin sebulan sekali,” katanya, Kamis (13/2).
Ia mengharapkan, ketika di lapangan para petugas TKP dan PLP-TKP yang bertugas harus selalu berpikiran positif. “Sebagai tenaga kontrak pendamping tak perlu berpikir negatif atau rasa curiga serta was-was seharusnya dibuang jauh-jauh. Dengan landasan berpikir  seperti itu setiap menemui masalah di lapangan akan dapat dipecahkan secara optimal,” nasehatnya.
Sebab, adanya kerja sama dan kekompakan antar petugas yang selalu ditingkatkan, maka jika menemui kesulitan di lapangan akan segera dibantu oleh petugas lain. Jika sistem kerja optimal seperti itu, tugas-tugas akan terselesaikan dengan lancar dan baik tanpa kendala yang berarti.
Samsul menegaskan, petugas TKP dan PLP-TKP berada di dalam keluarga besar Dinas Perkebunan, sehingga harus mendukung suksesnya semua program perkebunan. Ibarat sebagai wakil Kadisbun Provinsi yang berada di kabupaten, petugas harus pandai-pandai berkiprah di dunia perkebunan.
Dalam upaya menyemangati para petugas, Samsul pun memaparkan kesuksesan program perkebunan di tahun 2013 di antaranya, bongkar ratoon yang melebihi target, areal pengembangan tebu mencapai rekor tertinggi dan top ten rendemen di Indonesia sembilan di antaranya dicapai Jawa Timur. “Tentunya dengan penuh optimisme pelaksanaan program tahun 2014 ini kami upayakan agar berhasil lebih baik lagi,” katanya.
Terkait program bongkar ratoon, lanjutnya, tahun ini tetap akan berlangsung. Program bongkar ratoon merupakan upaya meningkatkan produksi gula Jawa Timur yang diwujudkan berupa bantuan sosial yang diterima langsung oleh kelompok tani sasaran.
“Peran petugas TKP dan PLP-TKP menjadi penting dalam program bongkar ratoon, yaitu melakukan pendampingan dalam menyusun pembukuan uang kegiatan dari dana bansos tersebut. Sebagai fungsi monitoring, tentunya pembukuan keuangan secara baik akan membantu menyukseskan program,” ujarnya.
Sekedar diketahui, perekrutan tenaga kontrak 2012 lalu, Disbun Jatim menerima 36 orang tenaga kontrak pendamping dengan jenjang pendidikan S1 Pertanian. Sedangkan PLP-TKP dari kuota sebanyak 108 orang. Adapun tenaga kontrak tersebut ditempatkan di seluruh kab/kota di wilayah Provinsi Jawa Timur.
Direkrutnya tenaga kontrak dan pendamping, sebagai tindak lanjut dari target Gubernur Jatim Soekarwo yang menginginkan pengembangan tebu di wilayah Pantai Utara Jatim, hingga target didirikannya pabrik gula baru. Untuk pengembangan tebu dan peluang berdirinya PG baru kini diupayakan di Lamongan, Bojonegoro, dan Tuban, serta untuk Madura, yakni Bangkalan dan Sampang. [rac]

Rate this article!