Disdik Bojonegoro Minta Pelajar Kembangkan Kreativitas

Foto: ilustrasi

Bojonegoro, Bhirawa
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bojonegoro, Hanafi mengatakan, para pelajar tidak mengandalkan bidang migas dalam mencari pekerjaan, namun harus berani mengembangkan kreativitas dan membangun jaringan.
“Potensi migas akan habis, tetapi dengan mengembangkan kreativitas para pelajar akan bisa memperoleh pekerjaan di berbagai bidang,” kata dia dalam acara “Rimbawan Menyapa Anak Muda” yang digelar Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) setempat di Bojonegoro, Jawa Timur, Rabu.
Hadir dalam kegiatan itu ratusan pelajar SLTA, juga ratusan mahasiswa dan pecinta alam dalam kegiatan “Rimbawan Menyapa Anak Muda” yang dimeriahkan dengan Band Alaska dengan dukungan sejumlah penyanyi dari “Duta Hutan Lestari”.
Menurut Hanafi, para pelajar harus berani menggali kemampuannya karena potensi sumber daya alam (SDA) kalau terus diekploitasi akan habis. Selain itu, ia juga meminta para pelajar ikut menjaga kelestarian hutan, karena kondisi hutan di daerah setempat yang luasnya sekitar 44 persen dari luas wilayah membutuhkan perbaikan.
Ia mencontohkan ada seorang kakek yang sudah tua menanam sebuah pohon, akan tetapi tujuannya pohon yang ditanam itu bukan untuk diirinya, tetapi untuk generasi yang akan datang.
Pada kesempatan itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pemkab Bojonegoro Nurul Azizah mengapresiasi kegiatan “Rimbawan Menyapa Anak Muda” karena bisa memberikan motivasi kepada para pelajar untuk menjaga kelestarian hutan.
“Pemkab sangat mendukung kegiatan “Rimbawan Menyapa Anak Muda”, sebab semangat yang terkandung untuk menjaga kelestarian alam dan lingkungan,” kata dia menegasksan.
Administratur KPH Bojonegoro Daniel Budi Cahyono juga menyatakan hal yang sama bahwa potensi migas di daerah setempat akan habis dalam waktu sekitar 40 tahun. Oleh karena itu, menurut dia, menjaga kawasan hutan sebagai sumber penghidupan manusia mutlak harus dilakukan, sebab dengan hilangnya hutan akan meruntuhkan kehidupan manusia.
“Kalau ingin menaklukkan Jawa tidak harus dengan berperang, tetapi cukup dengan menghabiskan hutan,” ujarnya menegaskan.
Ia menambahkan kegiatan “Rimbawan Menyapa Hutan” yang diisi dengan hiburan Band Alaska dengan bernyanyi bersama agar para peserta tidak bosan.
“Kalau menghadiri seminar pengunjung akan bosan, tetapi dengan bernyanyi bersama akan membuat undangan betah,” kata Manajer Bisnis KPH Bojonegoro Ahmad Yani menambahkan.
Usai acara ratusan pelajar memperoleh pembagian bibit pohon nangka secara gratis yang disediakan KPH dengan jumlah sekitar 1.000 pohon untuk ditanam di pekarangan rumahnya masing-masing.
“Kalau tidak memiliki tanah pekarangan ya bibit pohon nangka bisa diberikan kepada tetangganya yang memiliki tanah pekarangan,” ucap Yani. [ant]

Tags: