Disdikbud Bondowoso Ikuti Pagelaran Kesenian TMII Secara Virtual

Pagelaran Wayang Koran dengan cerita Lagenda Desa Belimbing yang digelar di Aula Ki Hajar Dewantara Disdikbud Bondowoso. [ihsan kholil]

Menampilkan Cerita Legenda Desa Belimbing
Bondowoso, Bhirawa
Pemerintah Kabupaten Bondowoso melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) mengikuti Pagelaran Kesenian TMII Jakarta secara virtual. Menampilkan Pagelaran Wayang Koran dengan mengangkat cerita Lagenda Desa Belimbing bertempat di Aula Ki Hajar Dewantara Disdikbud setempat, Minggu (4/9) kemarin.
Akibat pandemi Covid 19 dan dari informasi yang dihimpun, DKI Jakarta saat ini diberlakukan PSBB, maka pagelaran kesenian yang biasa digelar di TMII Jakarta itu dilaksanakan secara virtual. Dan kali ini, Disdikbud Bondowoso yang menampilkan seni budaya Lagenda Desa Belimbing itu disiarkan langsung di akun Youtube Anjungan Jawa Timur.
Plt Kepala Disdikbud, Haeriyah Yulianti SSos mengatakan, meski digelar secara virtual namun tidak mengurangi acara pagelaran yang dilaksanakan. Karena tujuannya untuk mengenalkan seni budaya daerah yang dimiliki.
“Karena tujuan utamanya pagelaran itu lebih kepada pengenalan budaya kita. Bahwa di Bondowoso itu banyak sekali budaya yang kita miliki. Kesenian dan budaya yang layak ditampilkan diantaranya Pagelaran Wayang Koran,” katanya saat dikonfirmasi.
Dijelaskannya, kesenian yang merupakan kolaborasi antara budaya dan kesenian. Dimana keseniannya itu terdiri dari, tarian, pewayangan. Sedangkan untuk budayanya sengaja digali dengan budaya lokal daerah Bondowoso, yakni budaya Desa Belimbing.
“Jadi antara seni dan budaya dikolaborasi, sehingga pagelaran tadi bisa hidup dalam penampilannya. Jadi tidak hanya kepada gerak saja, tapi juga dialognya,” jelasnya.
Menurutnya, dalam pagelaran yang ditampilkan itu bertujuan untuk lebih mengenalkan budaya yang ada di Bondowoso. Melalui pagelaran ini diharapkan Kabupaten Bondowoso tidak hanya dikenal di Jawa Timur saja, tetapi bsia dikenal di seluruh Indonesia. Untuk pengangkatan cerita Lagenda Desa Belimbing itu, Haeriyah mengaku bahwa disetiap tahunnya, pihaknya telah mengangkat tema seni budaya lokal dengan cerita yang berbeda.
“Tiap tahun pasti berganti. Khusus tahun ini kita mengambil tema itu, karena yang dikenal di Bondowoso selama ini kan Singo Ulung. Sementara Singo Ulung itu identik kejadiannya di Desa Belimbing,” terangnya.
Pantauan Bhirawa, selain memperkenalkan seni dan budaya lokal daerah Bondowoso pada pagelaran itu, Disdikbud pun mengenalkan produk – produk unggulan Kabupaten Bondowoso, diantaranya Kopi Arabica Java Ijen Raung, Tape dan lainnya.
Haeriyah mengaku pada kesempatan ini, pihaknya ikut membantu mempromosikan produk UMKM Bondowoso melalui dialog dalam pengelaran yang ditampilkan. ”Melalui pagelaran ini tidak hanya seni budaya saja yang dikenalkan pada masyarakat luas. Tetapi juga produk unggulan Bondowoso juga bisa dikenal.
Sementara itu, Kasi Kebudayaan Disdikbud Bondowoso, Endah Listiorini menjelaskan, pada pagelaran kali ini, pihaknya menampilkan Wayang Koran. Dengan memanfaatkan koran bekas yang kemudian menjadi sebuah sebuah kreativitas. Dengan penggunaan bahan koran bekas itu, bentuk wayang yang akan ditampilkan bisa menyesuaikan dengen cerita yang akan ditampilkan.
“Wayang koran yang kami tampilkan tadi itu kreasi. Bisa menyesuaikan cerita yang diinginkan. Jadi dari bentuk wayangnya, itu dibentuk dari koran semua,” tandasnya. [san]

Tags: