
Ekskavasi tahap dua Situs Mbah Blawu di Dusun Sumbersari, Desa Sukosari, Kecamatan Jogoroto, Kabupaten Jombang, Senin (20/11). [arif yulianto]
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Jombang melaksanakan ekskavasi tahap dua di Situs Mbah Blawu yang berada di Dusun Sumbersari, Desa Sukosari, Kecamatan Jogoroto, Kabupaten Jombang. Ekskavasi tahap dua ini dilaksanakan mulai tanggal 14 hingga 24 November 2023.
Ekskavasi ini melibatkan tim dari Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XI Jawa Timur (Jatim) dan juga Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Jombang.
Pada ekskavasi kali ini, tim fokus melakukan pembersihan limbah B3 yang menumpuk menahun di lokasi. Hal itu dikarenakan tumpukan limbah B3 yang mengelilingi area situs, kondisinya sudah mengeras dan sebagian bahkan membatu saat dipindahkan.
Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jombang, Dian Yunitasari mengatakan, sesuai rencana ekskavasi tahap dua di Situs Mbah Blawu dilanjutkan mulai tanggal 14 November 2023. Ekskavasi pertama telah dilaksanakan pada tahun 2022 yang lalu.
“Sesuai dengan kesepakatan bersama DLH dan BPK Jawa Timur kita lanjutkan,” kata Dian Yunitasari, Senin (20/11).
Dian Yunitasari menjelaskani, sesuai koordinasi dengan DLH Kabupaten Jombang, pihaknya akan fokus memindahkan limbah B3 bersamaan kegiatan ekskavasi. Hal ini karena tidak memiliki tim ahli sekaligus wewenang memindahkan limbah B3.
“Untuk itu kita bekerja sama dengan DLH untuk memindahkan limbah tersebut,” jelas Dian Yunitasari.
Untuk kegiatan ekskavasi tahap dua yang dilakukan oleh Tim BPK Wilayah XI Jatim, akan fokus pada penggalian struktur sisi barat dan sisi utara belum tersingkap sepenuhnya.
“Kita ingin mengungkap potensi arkeologi di dua sisi tersebut. Untuk itu kita menggandeng BPK Jatim,” terang Dian Yunitasari.
Sementara itu, Pamong Budaya Ahli Pertama BPK Wilayah XI Jatim, Albertus Agung Vidi Susanto menerangkan, pada hari pertama kegiatan memang fokus melakukan pembersihan limbah B3 bersama DLH Kabupaten Jombang serta Disdikbud Kabupaten Jombang.
“Karena di area ini sekitar tujuh tahun yang lalu ada pembuangan limbah, jadi agar tidak di sini lagi,” kata dia.
Vidi memaparkan, setelah bersih dari limbah B3, kegiatan ekskavasi dilanjutkan dengan penggalian struktur dan potensi temuan arkeologis.
“Yang jelas kita upayakan tetap melihat pada potensi arkeologis apa saja yang belum kita temukan. Nantinya akan menjadi interpretasi bagi keberadaan situs ini,” beber Vidi.
Masih menurut penjelasan Vidi, keberadaan Situs Mbah Blawu hingga kini masih menyimpan potensi temuan arkeologis. Meskipun telah dilakukan ekskavasi tahun lalu, indikasi dasar masih belum diketahui.
“Kita masih melihat dugaan lain dari indikator lain. Oleh sebab itu kita perlu melakukan eskavasi lagi,” pungkas Vidi. [rif.ina]