Disdikbud Kabupaten Jombang Gelar Ekskavasi Tahap Ketiga di Situs Pandegong

Kepala Disdikbud Jombang, Senen bersama Sekretaris Disdikbud Jombang, Bambang Rudy Tjahjo Surjono saat meninjau Situs Pandegong di Desa Menganto, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang, Rabu (13/4).

Jombang, Bhirawa
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Jombang kembali menggelar ekskavasi di Situs Pandegong di Desa Menganto, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang. Setelah ekskavasi tahap pertama tahun 2021 lalu dan tahap kedua pada Bulan Maret 2022, kini ekskavasi tahap ketiga dilaksanakan di Situs Pandegong mulai tanggal 13 hingga 22 April 2022.
Pelaksanaan ekskavasi tahap ketiga di Situs Pandegong ini ditinjau Kepala Disdikbud Kabupaten Jombang, Senen bersama Sekretaris Disdikbud Kabupaten Jombang, Bambang Rudy Tjahjo Surjono, Kepala Bidang (Kabid) Kebudayaan Disdikbud Kabupaten Jombang, Dian Yunita Sari dan Pamong Budaya Sub Koordinasi Cagar Budaya Disdikbud Kabupaten Jombang, Iswahyudi Hidayat. Ekskavasi tahap ketiga ini juga melibatkan tim ahli dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur (Jatim).
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jombang, Senen mengatakan, ekskavasi kali ini merupakan ekskavasi tahap ketiga. Berdasarkan informasi yang kami peroleh, ini termasuk mempunyai nilai sejarah yang mungkin lebih tua dari penemuan-penemuan yang ada di Jombang.
Senen menjelaskan, sesuai dengan kewenangan Disdikbud Kabupaten Jombang terutama di Bidang Kebudayaan, pihaknya mendukung kegiatan ekskavasi tersebut secara bertahap, karena terkait dengan terbatasnya anggaran.
“Kami berupaya nanti sampai menggali data yang kita inginkan. Artinya dari tim, ketika be tul-betul data sudah diperoleh, barangkali ekskavasi kita hentikan. Terkait pelestarian Situs Pandegong ini sendiri juga perlu dukungan dari masyarakat setempat,” jelasnya.
Senen berharap dukungan dari masyarakat, terutama yang berada di sekitar Situs Pandegong ini, mudah-mudahan memang tidak ada tangan-tangan jahil, termasuk tidak ada yang menghambat terkait dengan proses ekskavasi ini.
“Karena ini memang bukti sejarah, sekaligus juga bukti terkait dengan keberadaan, kalau sekarang mungkin pemerintahan pada masa kerajaan itu,” ungkapnya.
Senen menjelaskan, anggaran yang disediakan oleh Disdikbud Kabupaten Jombang untuk kegiatan ekskavasi tahap ketiga di Situs Pandegong ini kurang lebih sekitar Rp53 Juta.
Pamong Budaya Ahli Pertama BPCB Jatim, Albertus Agung Vidi Susanto mengatakan, setelah mengalami ekskavasi tahap kedua beberapa waktu lalu, candi di Situs Pandegong ini sudah tampak utuh atau sudah terbuka 100 persen.
“Jadi pada tahap pertama kita selesaikan 30 persen, lalu tahap kedua kita utamakan candi terbuka secara penuh, sambil kita mendalamkan sumuran. Karena kita harus cari data arkeologis apa yang ada di dalamnya. Itu tambahan buat kita bahwa candi ini memiliki denah yang sebenarnya punya penampil yang kemudian rusak, ,” jelas Vidi.
Sementara untuk ekskavasi tahap ketiga ini, lanjut Vidi, akan dicari potensi – potensi lain. Selain denah, kemudian potensi – potensi tiga perwara atau tiga struktur yang ada di depan. Sambil kita melihat sekeliling terkait dengan adanya potensi lain yang mungkin saja masih terpendam dalam tanah,” tandas Vidi. [rif.adv.fen]

Tags: