Disdikbud Probolinggo Dukung Vaksinasi Jadi Syarat Pendaftaran Sekolah

dr Nurul Hasanah Hidayati menyampaikan vaksinasi Booster dilaksanakan pekan ketiga Bulan Januari ini. [wiwit agus pribadi]

Vaksin Booster Dimulai Pekan Ketiga Januari
Proboliggo, Bhirawa
Setelah resmi diluncurkan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, vaksinasi booster bakal diberikan di Kota Probolinggo, diprioritaskan untuk Lansia dan kelompok rentan ini dimulai pada pekan ketiga di Bulan Januari ini.
Menurut Plt Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) dr NH Hidayati, Senin (17/1), vaksin booster diberikan pekan depan, sebab saat ini masih ada vaksinasi anak, dan masih mengejar target capaian Lansia.
“Hasil penelitian, menunjukkan enam bulan setelah divaksin Covid 19 terjadi penurunan antibodi. Sehingga pemberian vaksinasi booster sangat dibutuhkan untuk meningkatkan proteksi individu, khususnya bagi kelompok Lansia dan penderita imunokompromais/memiliki komorbid. Mereka yang sudah mendapatkan vaksinasi lengkap 2 dosis, minimal 6 bulan kemudian mereka baru bisa divaksin booster,” terang dr Ida-sapaan akrab dr Nurul Hasanah Hidayati.
Sementara itu, Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes P2KB, dr Lusi Tri Wahyuli menambahkan, beberapa jenis vaksin yang diberikan untuk penerima booster. Untuk sasaran dengan dosis primer sinovac diberikan vaksin booster Astra Zeneca separuh dosis (0,25 mL) atau vaksin Pfizer separuh dosis (0,15 mL).
Sedangkan untuk sasaran dengan dosis primer Astra Zeneca, akan diberikan vaksin booster Moderna separuh dosis (0,25mL) atau vaksin Pfizer separuh dosis (0,15 mL). Namun menurutnya, hal tersebut juga akan mempertimbangkan stok vaksin yang dimiliki. Bisa ada perubahan melihat logistik dan ketersediaan vaksin.
Dalam pelaksanaan vaksinasi booster, tidak ada perbedaan dengan mekanisme pemberian vaksin dosis primer. Penerima vaksin diharuskan membawa KTP dan kartu vaksin atau menunjukkan data di akun PeduliLindungi masing – masing.
Antisipasi terhadap penularan omicron terus dilakukan, termasuk oleh Pemkot Probolinggo. Sejauh ini, Dinas Kesehatan, Pengendalian Pendudukan, dan Keluarga Berencana (DKP2KB) Kota Probolinggo, memastikan omicron belum masuk. Mesk masih aman, DKP2KB terus berupaya menangkalnya. Diantaranya, terus menggalakkan dan mempercepat vaksin terhadap kelompok rentan, Lansia dan anak – anak.
Sementara itu, cara mencegahnya sama dengan Covid sebelumnya. Yakni, harus menerapkan Protokol Kesehatan (Prokes) ketat. Seperti memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, menghindari kerumunan, serta tidak keluar rumah jika tidak penting.
Wacana menjadikan vaksinasi sebagai salah satu syarat mendaftar sekolah dasar terus dikaji oleh Pemerintah Pusat. Pemerintah Daerah pun hanya menunggu keputusan. Namun, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Probolinggo sepakat dengan wacana itu, kata Kabid Pembinaan Sekolah Dasar di Disdikbud Kota Probolinggo, Siti Romlah.
Disdikbud Kota Probolinggo mengikuti wacana ini. Bahkan, Romlah panggilan akrab Siti Romlah mengaku sepakat. Sebab, bisa menumbuhkan semangat vaksinasi pada anak – anak. Sehingga akhirnya, meningkatkan kesehatan masyarakat. Namun, pihaknya harus menunggu Surat Edaran resmi dari Kemendikbud Ristek tentang kebijakan itu. Karena itu, untuk saat ini pihaknya belum bisa menutuskan apakah pendaftaran siswa baru disertai syarat sudah vaksinasi.
“Hingga kini belum ada regulasi yang kami terima secara resmi. Untuk vaksinasi anak sendiri kini masih berjalan,” tuturnya.
Disisi lain, menurut Romlah sedang dibahas teknis tentang Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). Diperkirakan, pendaftaran mulai Bulan Mei – Juni. ”Kami sedang menyusun regulasinya. Perkiraan PPDB dilakukan Mei sampai Juni,” tandasnya.
Saat PPDB dimulai diharapkan semua anak yang mendaftar sudah divaksin. Apalagi, pemerintah menargetkan vaksin anak mencapai 70% pada akhir Januari ini dari total 22.561 sasaran, tambahnya. [wap.fen]

Tags: