Disdikdaya Gelar Bimtek Peningkatan Kompetensi Guru SMP

Bimtek peningkatan kompetensi guru SMP. [wiwit agus pribadi]

Probolinggo, Bhirawa
Tingkatkan profesionalitas guru pada Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) dan Platform Merdeka Mengajar (PMM), Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikdaya) Kabupaten Probolinggo gelar Bimbingan Teknis (Bimtek) peningkatan kompetensi guru jenjang SMP di aula Ki Hajar Dewantara Disdikdaya Kabupaten Probolinggo.
Bimtek diikuti 80 orang peserta berasal dari unsur guru jenjang SMP baik dari negeri maupun swasta. Khususnya yang menangani masalah kurikulum dan memahami tentang IKM dan PMM terdiri dari 74 orang guru SMP negeri dan enam orang guru SMP swasta.
Peserta dibagi dalam dua kelompok yang masing – masing selama tiga hari. Kelompok 1 dilaksanakan mulai Senin hingga Rabu (3-5/10) dan Kelompok 2 dilaksanakan mulai Selasa hingga Kamis (4-6/10) dengan metode In-On-In. Bimtek dibuka Kepala Disdikdaya Kabupaten Probolinggo, Fathur Rozi.
Menurut Kepala Bidang Pembinaan Ketenagaan Disdikdaya Kabupaten Probolinggo, Yunita Nur Laili, Selasa (4/10), Bimtek bertujuan meningkatkan profesionalitas guru untuk terus berkarya dan berinovasi menghasilkan praktik baik dalam pembelajaran serta meningkatkan kompetensi guru tentang IPM melalui PMM.
“Selain itu meningkatkan kompetensi guru dalam menjalankan PMM yang baik dan benar. Sekaligus meningkatkan kompetensi sosial guru dengan semangat kolaborasi dan saling berbagi dalam IKM,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Disdikdaya Kabupaten Probolinggo, Fathur Rozi menambahkan, kebijakan cita-cita dari Merdeka Belajar adalah untuk mewujudkan pendidikan berkualitas. Pendidikan berkualitas ini memastikan peserta didik mengalami kemajuan belajar sehingga lebih kompeten dan berkarakter.
“Indikator dari berkualitas itu harus memenuhi minimal delapan Standart Nasional Pendidikan. Fokusnya kepada pengembangan kompetensi dasar dan karakter. Kebijakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) ini harus sejalan dengan visi dan misi dari Kabupaten Probolinggo,” katanya.
Rozi menjelaskan, indikator keberhasilan dari pembangunan manusia itu adalah Indek Pembagunan Manusia (IPM). IPM terdiri dari tiga indikator meliputi pendidikan, kesehatan dan daya beli. Keberhasilan pembangunan bidang pendidikan indikatornya adalah indek pendidikan yang angkanya masih 0,55 atau rendah.
“Ukuran indikator pendidikan ada dua, meliputi rata – rata lama sekolah dan harapan lama sekolah. Harapan lama sekolah masyarakat adalah 12,36 tahun. Artinya masyarakat Kabupaten Probolinggo lama sekolahnya 12,36 tahun itu baru lulus SMA atau semester I perguruan yang dihitung mulai usia 7 tahun atau masuk SD.
Rozi menambahkan, 8 standart nasional pendidikan itu outputnya adalah capaian hasil belajar yang bisa dicapai melalui proses mutu dan relevansi pembelajaran dengan input kompetensi dan kinerja pendidik dan tenaga kependidikan .
Selain itu Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikdaya) Kabupaten Probolinggo menggelar workshop penyempurnaan modul Bahasa Jawa dan Bahasa Madura. Untuk workshop penyempurnaan modul Bahasa Jawa dilaksanakan di aula Ki Hajar Dewantara Disdikdaya Kabupaten Probolinggo.
Sementara untuk workshop penyempurnaan modul Bahasa Madura dilaksanakan di SDN Jabung Sisir 1 Kecamatan Paiton. Total peserta mencapai 120 orang guru kelas tinggi dengan rincian untuk modul Bahasa Jawa sebanyak 60 orang dan modul Bahasa Madura sebanyak 60 orang. [wap.fen]

Tags: