Disebut Memiliki Aura Pemimpin, Neng Lia: Setiap Orang Berpotensi sebagai Pemimpin

Surabaya, Bhirawa

Entah disengaja atau tidak, Kamis (14/11) Wisnu Sakti Buana bertemu satu acara dengan Lia Istifhama. Bertempat di Margo Rukun IV, kedua bacawali pilwali surabaya dari PDIP “bertemu”. Bertemu atau dipertemukan? Dwi Anto Arief, ketua RT 3 RW 10 yang sekaligus shohibul bait, menyampaikan bahwa mempertemukan keduanya merupakan aspirasi warga.

“Dari awal saya berniat mengundang Kiai Masjkur Hasjim untuk berceramah di tempat saya. Kemudian, keluarga terutama Ibu saya, maunya Ning Lia hadir juga. Ibu saya ngefans dengan Ning Ceria ini. Sedangkan tetangga saya juga ikut usul, agar kalau begitu pak Wisnu diundang juga. jadi sepaket, kata mereka”, ujarnya.

Lia Istifhama sendiri tidak menampik keinginan warga yang hadir dalam pengajian tadi malam.

“Memang iya, mereka mendoakan kami, yaitu saya dan pak wisnu berhasil. Saya mengamini mawon. Toh doa baik. Masa iya langsung dikaitkan pilwali? Yang penting kan bagaimana kami (Lia dan Wisnu Sakti) bisa menunjukkan ke publik kalau kami ini rukun, seduluran. Nah, sama dengan nama Margo Rukun. Warganya guyub rukun, dayoh alias tamunya juga rukun”, jelas dosen dan aktivis perempuan tersebut.

Acara pengajian rutin yang berlangsung guyub tersebut juga direspon sangat positif oleh warga sekitar. Salah satunya Utami atau yang disapa Mbak Uut.

“Saya akhirnya ketemu secara langsung ning Lia yang pona’annya ibu Khofifah. Ternyata huayu (cantik) yow arek e. Auranya ajah terpancar kalo ning Lia iki bakale dadi (calon) wong gedhe, bakale pemimpin. Ibu-ibu seneng ngerungokno (mendengarkan) ning Lia sholawatan mau (tadi)”.

Ditanya soal responnya mendapat komentar tersebut, Lia menjawab simpel: “Ngapunten sakderenge (mohon maaf sebelumnya), semua orang memiliki bakat potensi sebagai pemimpin. Saya juga tidak ada merasa kesombongen lah dengan dikatakan seperti itu. Kalau disyukuri, pasti. Maturnuwun sanget saya ucapkan. Tapi yang jelas saya sebenarnya sama kok dengan yang lainnya yang juga sama-sama memiliki potensi pemimpin. Inti dari saya turun ke masyarakat yah lebih pada ingin membangun silaturahmi, bangun seduluran. Alhamdulillah itu rejeki paling penting”, ujar aktivis Nahdliyin yang baru saja dilantik sebagai Ketua Perempuan Tani HKTI Jatim tersebut. (iib)

Tags: