Diserang Ulat, Harga Bawang Merah Naik

Pasar Bawang Merah di Dringu Probolinggo legang. [wiwit eko pribadi]

Pasar Bawang Merah di Dringu Probolinggo legang. [wiwit eko pribadi]

Probolinggo, Bhirawa
Di akhir musim penghujan ini, puluhan hektar tanaman bawang merah di Kabupaten Probolinggo, Jatim rusak membusuk karena diserang hama ulat. Bahkan tidak tanggung-tanggung ulat berwarna hitam itu menyerang tanaman bawang merah pada malam hari. Kondisi ini memicu kenaikan harga bawang merah di Probolinggo.
Serangan malam hari itu mengakibatkan keesokan harinya daun bawang layu kemudian membusuk. “Sisi lain, harga obat-obatan pembasmi hama relatif mahal,” ujar Ny. Rohaini petani bawang asal Desa/kecamatan Tegalsiwalan Kabupaten Probolinggo, Kamis 12/5.
Ia mengaku, merugi bertanam bawang menjelang masa pergantian musim hujan ke kemarau (pancaroba) ini. Soalnya, selain biaya tanam bawang mahal, masih ditambah mahalnya harga obat-obatan.
Rohaini menambahkan, puluhan hektar lahan bawang miliknya sudah dua kali gagal panen karena serangan hama. “Tidak hanya saya, masih banyak petani bawang merah lainnya bernasib seperti saya, gagal panen,” ujarnya.
Dikatakan awalnya bawang merah diserbu kupu-kupu yang bertelur pada daun bawang. Setelah menetas telur menjadi ulat, yang dengan ganasnya menyerang tanaman bawang merah di malam hari.
Hal senada diungkapkan petani bawang merah lainnya, Congsamiyono petani asal desa Kedungdalem Kecamatan Dringu. “Mahalnya obat itu sangat menjadi beban bagi petani. Jika dibiarkan tanpa disemprot obat, ya jelas kami gagal panen, karena itulah harga bawang merah saat ini merangkan naik, akibat bawang merah di pasaran jauh berkurang,” tambahnya.
Saat ini harga bawang merah dan kacang hijau dan komoditas lain di Pasar Dringu, Leces, Patalan, Bayeman, Maron dan Semampir, mengalami kenaikan. Bawang merah naik hingga 3,6% dari Rp 33.750/kg menjadi Rp 35.000/kg.  Sedangkan kacang hijau naik 11,4% dari Rp 17.500/kg menjadi Rp 19.750/kg.
Hal itu diketahui melalui survei dan pemantauan yang dilakukan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Probolinggo minggu I dibandingkan dengan minggu II bulan Mei 2016.
Kepala Disperindag Kabupaten Probolinggo M. Sidik Widjanarko, Kamis 12/5 mengatakan, minggu ini rata-rata harga komoditas naik. Yakni, beras Ir 64, bawang merah, kacang hijau dan wortel. “Kenaikan ini dikarenakan komoditi tersebut permintaan konsumen stabil dan stok di pasar berkurang,” katanya.
Sisi lain sejumlah komoditas bahan pokok dan bahan penting lainnya turun. Penurunan paling drastis terjadi pada cabe rawit hingga 40,3% dari Rp 23.333/kg menjadi Rp 16.625/kg dan bawang putih sebesar 3,4% dari Rp 30.667/kg menjadi Rp 29.667/kg. “Penurunan harga komoditas pertanian ini dikarenakan komoditas tersebut persediaan di pasar mencukupi dan permintaan konsumen berkurang,” tandasnya. [wap]

Tags: