Dishub Hanya Tegur Lisan Jukir Mokong

Jukir NakalPemkot Surabaya, Bhirawa
Setelah diberlakukannya karcis parkir berhadiah langsung sejak tiga hari yang lalu, petugas Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya masih menemukan banyak pelanggaran di lapangan. Sayang sekali sementara ini Dushub hanya menegur lisan saja  Jukir pelanggar yang ditemui.
Seperti dalam pantauan kemarin di Surabaya Timur, Dishub menemukan enam petugas juru parkir (Jukir) yang menggosok sendiri karcis tersebut. Sayangnya, Dishub hanya bisa memberikan teguran secara lisan.
Seperti di daerah Jalan Kenjeran, Kamis (3/3) kemarin, petugas memberikan sanksi kepada jukir mokong dengan teguran secara lisan. Sebab, karcis parkir satu bendel telah digosok sendiri oleh jukir yang seharusnya diberikan kepada pengguna jasa parkir.
“Sudah ada enam jukir yang kami tindak dan kami bina langsung di kantor Dishub Surabaya,” kata Tranggono Wahyu Wibowo Kepala UPTD Parkir Timur saat dikonfirmasi Bhirawa, Kamis (3/3) kemarin.
Ia menjelaskan, keenam jukir mokong ini digiring ke Kantor Dishub Surabaya jalan Dukuh Menanggal, Surabaya. Jukir tersebut hanya diberikan sanksi teguran lisan serta pembinaan. “Saat ini masih teguran lisan. Jika masih melanggar lagi baru diberikan sanksi tegas berupa surat teguran,” ujarnya.
Untuk pencabutan Kartu Tanda Anggota (KTA) jukir, Mantan lurah Barata Jaya menegaskan jika Jukir sudah melanggar sampai kali ketiganya baru ditindak secara tegas. “Sanksinya sampai pemberhentian sebagai jukir dengan cara KTA dicabut beserta rompinya,” tegasnya.
Penindakan jukir mokong di wilayah Surabaya Timur antara lain di wilayah Jalan Kenjeran, Kertopaten, Rungkut, Pasar Pucang, Kertajaya, Serta Prapen.
Setelah tiga hari sejak pemberlakuan karcis parkir berhadiah kemarin sudah ada dua pengguna jasa parkir yang mendapatkan hadiah. Kedua orang pengguna jasa parkir tersebut mendapatkan hadiah dan langsung diambil di Kantor Dsihub Surabaya.
“Yang mendapatkan hadiah blender sudah diambil. Satunya lagi hadiah helm belum diambil. Batas pengambilan hadiahnya sampai setahun kok,” tandasnya.
Lapor KPK
Kebijakan karcis parkir berhadian, ternyata tidak mulus. Buktinya, Paguyupan Juru Parkir Surabaya (PJS) bersiap melaporkan kebocoran potensi parkir di Kota buaya ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jatim.  Karena, kebijakan baru dari karcis parkir berhadiah, dituding sebagai bentuk mengalihkan perhatian Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya, terkait potensi kebocoran PAD dari restribusi parkir.
“Kebijakan itu, sebagai bentuk mengalihkan perhatian terhadap potensi PAD sector parker yang bocor,” terang penasehat PJS  Husnin, Rabu (2/3) malam.
Dirinya menilai, seharusnya Dinas Perhubungan Kota Surabaya, melakukan penataan dan melakukan perbaikan pada potensi parkir  yang bocor. “Bukan sebaliknya mengalihkan perhatian dengan menjalankan kebijakan lain,” tandasnya.
Sampai hari ini, penerapan karcis parkir berhadiah masih dikeluhkan, karena semrawut. Meski lembaran karcis berwarna oranye dengan hologram dan bertuliskan hadiah telah diterima jukir, namun distribusi belum diterima.
Banyak para pengendara hanya ditarik retribusi harga baru. Namun, jukir tidak berinisiatif memberi lembaran karcis parkir. Beberapa di antaranya, lembaran karcis parkir yang diberikan, dalam kondisi hologram telah tergosok.
Terpisah,  Said Sutomo koordinator Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menyampaikan, banyak persoalan terkait pelaksanaan parkir. Dirinya melihat, banyak potensi yang didapat dari sector PAD ternyata sia-sia. Karena lemahnya regulasi atau peraturan daerah terkait parkir.
Untuk itu, YLKI mendesak Pemkot Surabaya memperdayakan, Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) untuk melakukan pendataan, pada potensi parkir  di seluruh wilayah Surabaya.
“Harus ada pemberdaayan penyidik pegawai negeri sipil dilingkungan Dinas Perhubungan. Tugasnya melakukan penyidikan terhadap parkir liar, yang menjadi potensi pemerintah daerah,” ujar dia.
Selama ini, ia mengindikasikan keingginan Dinas Perhubungan untuk meningkatkan potesi parkir, dengan karcis berhadiah bakal sia-sia, jika tidak dikawal dengan regulasi yang kuat.
“POtensinya luar biasa. Tetapi jika tidak ada regulasi yang baik, maka potensi tersebut bakal jauh dari harapan,” tandasnya.  (geh.gat)

Rate this article!
Tags: