Dishub Jatim Blusukan ke Bakorwil Bahas Transportasi

Dishub Jatim Blusukan ke Bakorwil Bahas TransportasiPemprov Jatim, Bhirawa
Dinas Perhubungan dan Lalu Lintas Angkutan Jalan (Dishub dan LLAJ) Provinsi Jatim jemput bola, membahas permasalahan transportasi di kabupaten/kota. Seperti yang dilakukan kemarin, Kamis (5/2), SKPD di bawah pimpinan Wahid Wahyudi tersebut turun di wilayah Bakorwil Pamekasan, di Madura.
“Ini adalah blusukan ala Dishub dan LLAJ Jatim. Hari ini (kemarin) kita kumpulkan Dishub dan Bappeda (Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah) kabupaten dan provinsi. Lokasinya di Bakorwil Pamekasan,” kata Wahid.
Selain membahas permasalahan transportasi, lanjutnya, dalam pertemuan tersebut juga untuk merumuskan solusi bagaimana keterpaduan program pengembangan transportasi antara kabupaten, provinsi dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
“Kepala Dishub masing-masing kabupaten/kota saya minta paparan. Kemudian kita bahas permasalahan-permasalahan untuk mencari solusi bersama melalui keterpaduan program. Sayangnya, dari Bakorwil Pamekasan, perwakilan dari Kabupaten Gresik tidak ada yang hadir,” jelasnya.
Menurut dia, setelah dari Bakorwil Pamekasan, rencananya kegiatan serupa juga bakal diselenggarakan di Bakorwil lainnya. Seperti ke Bakorwil Bojonegoro akan digelar pada 11 Februari, Bakorwil Madiun pada 12 Februari dan pada selanjutnya ke Bakorwil Malang pada minggu depannya.
“Kita berharap dengan cara ini, masalah transportasi di kabupaten/kota bisa terurai. Sebab semua dishub kabupaten/kota harus memaparkan permasalahan transportasi di wilayahnya masing-masing. Setelah rapat usai, dilanjutkan dengan peninjauan lapangan,” ungkapnya.
Setelah dilakukan rapat, ada beberapa poin utama yang harus diselesaikan. Seperti untuk wilayah Kabupaten Sumenep, ada 48 pulau di Sumenep yang perlu disusun skenario pengembangan transportasinya. Sebab saat gelombang mencapai dua meter, wilayah kepulauan terisolir.
Untuk mengatasi masalah tersebut, diusulkan pembangunan bandara perintis di Pulau Kangean, Sapeken dan Masalembu. Rencananya, pada tahun ini Dishub dan LLAJ Jatim akan melakukan penyusunan detail design engineering (DED) dan Pemkab Sumenep akan melakukan pembebasan lahan. Sehingga pembangunan fisik dapat dimulai 2016.
Sedangkan untuk masalah di Sampang, mengusulkan pembangunan Pelabuhan Taddan yang saat ini sudah diakomodir melalui APBN 2015. Sedangkan Pelabuhan Tanglok yang merupakan asset Kemenhub diharapkan ada pelimpahan asset ke Pemkap Sampang untuk dikembangkan.
“Untuk permasalahan yang di Bangkalan, diusulkan ada trayek angkutan umum dari Surabaya ke Bangkalan. Selain itu, juga perlu diperhatikan keberadaan penyeberangan Ujung-Kamal. Keberadaan penyeberangan ini masih sangat dibutuhkan sebagai back up transportasi bila ada gangguan di Jembatan Suramadu,” kata Wahid.
Sementara Sidoarjo, rencananya pada 2015 ini akan dioperasikan angkutan massal berbasis bus untuk trayek Porong – Sidoarjo – Bungurasih. Bus tersebut bantuan dari Ditjen Perhubungan Darat sebanyak 30 bus yang rencananya akan dikirim pada Februari.
“Kita dari Pemprov Jatim akan membangun haltenya. Bus tersebut ber-AC dan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat diharapkan jarak antar bus maksimal 10 menit. Supaya masyarakat tidak lelah menunggu dan ada kepastian waktu sampai ditujuan,” pungkasnya. [iib]

Tags: