Dishub LLAJ Jatim Bina Pengemudi Angkutan

Pembinaan SopirSurabaya, Bhirawa
Dinas Perhubungan dan Lalu Lintas Angkutan Jalan (Dishub dan LLAJ) Prov Jatim memberikan pembinaan dan pelatihan kepada pengemudi angkutan angkatan ke III tahun ini sebanyak 50 orang. Sebelumnya, Dishub dan LLAJ Jatim telah memberikan pelatihan angkatan pertama dan angkatan kedua sebanyak 100 orang.
“Pelatihan atau pembinaan pengemudi angkutan tahun ini mengalami kenaikkan cukup banyak, jika tahun sebelumnya pelatihan hanya angkatan I berjumlah 50 orang. Sedangkan tahun ini lebih dari satu angkatan,” ujar Kabid Angkutan Jalan Dishub dan LLAJ Jatim,
Sumarsono, saat membacakan sambutan Kadishub dan LLAJ Jatim Wahid Wahyudi, membuka acara pembinaan pengemudi angkutan penumpang umum angkatan III Tahun 2015, di Diklat PU Surabaya, Rabu (25/3).
Dia menjelaskan, kecelakaan lalu lintas yang sering terjadi tidak hanya menimbulkan kerugian materi namun juga memakan korban jiwa. Kecelakaan lalu lintas rata-rata didominasi oleh usia produksif dan muda yang sebagian merupakan tulang punggung keluarga.
“Banyak faktor yang menjadi penyebab kecelakaan lalu lintas di antaranya kondisi sarana dan prasarana transportasi, faktor manusia serta alam. Oleh karena itu diperlukan kesadaran berlalulintas yang baik bagi masyarakat terutama kalangan usia produktif,” katanya.
Berdasarkan data Ditlantas Polda Jatim, kecelakaan lalu lintas selama Tahun 2013 di Jatim tercatat sebanyak 21.362 kasus, sedangkan pada tahun 2014 tercatat sebanyak 18.896 kasus. Artinya mengalami penurunan sebesar 2.466 kasus. Tidak hanya kasus yang mengalami penurunan, korban kecelakaan lalu lintas juga mengalami penurunan.
Pada tahun 2013 korban meninggal dunia sebanyak 5.857 orang sedangkan tahun 2014 sebanyak 4.954 orang. Artinya, terdapat penurunan sebanyak 903 orang. Penurunan kecelakaan ini hendaknya terus diciptakan melalui berbagai upaya.
“Berbagai upaya terus dilakukan pemerintah dalam rangka meningkatkan keselamatan lalu lintas yang diharapkan mampu menurunkan angka kecelakaan dan fatalitasnya. Keselamatan lau lintas tentunya bukan hanya tanggung jawab kita bersama sehingga penanganannya dapat dilaksanakan secara terpadu, efektif, efisien, dan tepat sasaran,” paparnya.
Menurutnya, kegiatan pembinaan pengemudi angkutan penumpang umum yang diselenggarakan secara rutin dan berkesinambungan ini memiliki arti yang sangat penting.
Selain bertujuan sebagai upaya peningkatan motivasi untuk pengembangan diri, baik aspek keterampilan (skill), pengetahuan (knowledge) maupun sikap (attitude) namun juga untuk mendudukan awak kendaraan umum sejajar dengan insane pembangunan lainnya.
“Kami menyadari bahwa tidak banyak materi yang bisa kami berikan selama mengikuti pembinaan pengemdui ini. Namun demikian, kami mengharapkan ada hal-hal baru yang dapat diperolah. Inti dari materi yang disampaikan pada hakekatnya pengendalian diri di dalam mengemudikan kendaraan guna mewujudkan lalu lintas yang tertib, selamat, aman, nyaman dan lancar sebagaimana yang diamanatkan UU no 22 Tahun 2009,” harapnya. [Iib.inf]

Tags: