Dishub Surabaya Segera Bangun Halte – Tata JPO

2- FR sisi timur arah jemursari masih semrawut. geh (1)Surabaya, Bhirawa
Sepekan setelah diujicobakan, frontage road sisi timur Jalan A Yani masih belum terlihat optimal. Banyak pengendara yang memilih melintas di Jalan utama A Yani. Selain itu, Sejumlah petugas dari Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya akan ditempatkan di sepanjang frontage road, utamanya saat jam pulang kerja untuk memantau kendala yang muncul.
Kabid Rekayasa Lalu Lintas Dinas Perhubungan (Dishub) Surabaya, Irvan Wahyu drajat mengakui tidak mudah mengubah kebiasaan pengendara. Selama sepekan ini pengendara masih banyak yang melintas di jalur lama. Padahal pembangunan frontage tersebut untuk mengurangi kemacetan di sepanjang Jalan A Yani.
” Larangan belok kiri di Jalan Margorejo dan Jalan Jemursari itu untuk mengurangi kemacetan. Pengendara yang ingin belok, harus lewat frontage road,” kata Irvan pada Bhirawa, Minggu (18/1).
Irvan menyatakan, rekayasa lalu lintas masih belum final. Pihaknya akan selalu mengevaluasi rekayasa lalu lintas sesuai perkembangan di frontage road. Sejak frontage diujicobakan, Dishub sudah memasang rambu lalu lintas di beberapa titik.
Menurutnya, Dishub akan menambah beberapa sarana dan prasana untuk memperlancar arus lalu lintas. Dishub sudah mengajukan pelebaran badan jalan di Jemur Kawinan ke Dinas Bina Marga Surabaya.
Selain itu, juga berencana membangun beberapa halte. Nantinya kendaraan angkutan umum diarahkan melewati frontage road. Selama pengoperasian frontage road, kendaraan umum masih melintas di Jalan A Yani. Dishub juga butuh menata beberapa sarana di sepanjang frontage road, seperti jembatan penyeberangan. Lokasi untuk naik atau turun penyeberang masih berada diantara froantage road dan Jalan A Yani.
” Rencananya tempat penyeberangan itu akan digeser ke pinggir froantage road,” tambahnya.
Pantauan Bhirawa, masih banyak pelanggaran di sepanjang frontage road. Pengendara masih banyak yang tidak tertib saat melintas di traffic light. Selain itu, banyak pemilik kendaraan yang memarkir kendaraannya di kiri jalan. Padahal banyak rambu larangan parkir.
Irvan menyebutkan proses sosialisasi berlangsung selama sebulan. Selama masa sosialisasi ini, pihaknya selalu menghalau kendaraan yang parkir sembarangan. ” Belum ada tilang karena masih sosialisasi,” terang Irvan.
Pada ruas jalan di kawasan perempatan arah Jalan Jemursari misalnya, lebih dari 3 orang petugas ditempatkan dikawasan itu, lantaran masih adanya kepadatan dan kesemerawutan kendaraan.
” Petugas terus kami siagakan untuk melakukan pemantauan. Kemudian evaluasi kami lakukan sebagai satu diantara upaya untuk mengetahui kendala-kendala yang muncul. Pemasangan rambu atau penutupan akses mislanya kami lakukan berdasarkan hasil evaluasi tersebut,” paparnya. (geh)

Tags: