Dishub Surabaya Terapkan Parkir Meter di Taman Bungkul

Kadishub Surabaya Irvan Wahyu Drajat ketika meresmikan parkir meter di Taman Bungkul, Minggu (17/12). [trie diana/bhirawa]

Surabaya, Bhirawa
Setelah sukses menerapkan parkir meter di kawasan Balai Kota Surabaya, kini sistem parkir meter itu juga mulai diterapkan di Taman Bungkul. Upaya ini dilakukan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya untuk memperluas penerapan parkir meter.
Soft launching parkir meter itu pun dimeriahkan dengan jalan sehat bersama jukir yang juga bertepatan dengan Car Free Day (CFD) di Taman Bungkul Surabaya, Minggu (17/12).
Kepala Dinas Perhubungan Kota Surabaya Irvan Wahyu Drajat ketika meresmikan penerapan parkir meter mengatakan di kawasan Taman Bungkul sudah menerapkan parkir meter. Nantinya, akan diuji coba dan terus disosialisasikan oleh para jukir hingga satu atau dua bulan ke depannya dengan tarif untuk motor Rp 2.000 dan untuk mobil Rp 5.000.
Menurut Irvan, acara soft launching parkir meter di Taman Bungkul itu sengaja dibarengkan dengan acara jalan sehat bersama jukir. Tujuannya, supaya para jukir tahu dan bisa menyosialisasikan kepada masyarakat Kota Surabaya.
“Tapi, jika antusias masyarakat lebih banyak menggunakan e-payment, maka akan kami percepat. Setidaknya sudah ada 10 mesin parkir meter yang dipasang mengelilingi Taman Bungkul ini,” kata Irvan.
Irvan memastikan potensi parkir di kawasan Taman Bungkul sangat besar. Terlebih ketika hari-hari libur atau akhir pekan, sehingga pemasangan mesin parkir meter sangat layak dan sangat dibutuhkan.
“Tentu pemasangan parkir meter ini akan bertahap untuk segera diterapkan di jalan-jalan lain di Kota Surabaya,” tegasnya.
Rencana pemasangan parkir meter ini menurut Irvan dilakukan setelah melakukan evaluasi dan mendapat masukan dari warga serta, pengunjung taman.
Irvan menjelaskan alasan pemasangan parkir meter tidak dilakukan serentak di beberapa titik, meski sebelumnya sudah memasang 10 alat di kawasan Balai Kota Surabaya karena mahalnya alat.
”Kenapa tidak dilakukan secara serentak, hal itu dikarenakan alatnya mahal. Jangan sampai dipasang ratusan parkir meter seperti di kota lain tapi tidak berfungsi, kan percuma,” ungkap Irvan.
Irvan juga mengatakan, pasca dioperasikannya parkir meter, maka lahan parkir di Taman Bungkul hanya boleh parkir di satu sisi yakni sisi timur saja.
”Nantinya hanya boleh yang dekat dengan Taman Bungkul, sisi barat dilarang digunakan untuk parkir, sehingga kendaraan pengunjung taman yang ingin mengakses jalan tidak tersendat,” kata Irvan.
Sementara itu, Kepala UPTD Parkir Tepi Jalan Umum Dinas Perhubungan Surabaya Trangono Wahyu Wibowo memastikan penerapan parkir meter ini untuk menghilangkan potensi kebocoran pendapatan parkir.
Melalui sistem ini, maka tidak bisa lagi retribusi parkir dipotong oleh jukir karena semuanya terekam. “Semoga ini menjadi solusi solutif untuk mengatasi parkir di Taman Bungkul yang selalu bikin macet,” imbuhnya. [dre]

Tags: