Dishub Surabaya Usulkan Pembangunan Terminal Kargo

Aktivitas Terminal Petikemas Surabaya.

Aktivitas Terminal Petikemas Surabaya.

Surabaya, Bhirawa
Kota Surabaya yang berjuluk kota metropolitan rupanya masih belum memiliki terminal barang (kargo). Pemkot Surabaya berencana membangun Terminal Kargo khusus untuk menampung truk yang melintas dan mengurangi kemacetan di jalan utama Surabaya.
Apalagi, selama beberapa tahun terakhir, semakin banyak dan padat truk barang  dan parkir di sembarang tempat hingga mempersempit lajur sejumlah jalan protokoler di wilayah Surabaya. Kondisi itu seperti terjadi di Jalan Raya Mastrip, Kalianak, bahkan Jalan A Yani. Hampir setiap hari, pagi, siang, sore dan malam hari selalu ada puluhan truk parkir di pinggir jalan raya itu.
“Surabaya masih belum punya Terminal Kargo, dan nantinya semua angkutan barang yang masuk kota akan dilarang. Ini masih kami usulkan ke Bapekko,” kata Kepala Bidang Pengendalian dan Operasional Dishub Kota Surabaya Subagio Utomo saat ditemui Bhirawa di ruang kerjanya, Rabu (8/6) kemarin.
Pembangunan Terminal Kargo, menurut Subagio  juga untuk meminimalisir kemacetan yang ada di Kota Surabaya. Sebab, kalau sudah macet kerugian masyarakat sangat tinggi. Mulai dari segi kesehatan, finansial, waktu, bahan bakar, hingga terjadi kecelakaan lalu lintas.
“Kalau sudah timbul kemacetan itu membuat orang gampang melanggar rambu-rambu lalu lintas. Akibatnya bisa menyebabkan kecelakaan,” ujarnya.
Ia menambahkan, titik-titik yang rawan kecelakaan yakni di A Yani, Mastrip, dan Kalianak. Di A Yani misalnya, kata Subagio, karena arus lalu lintas masih bercampur. Oleh sebab itu, Pemkot Surabaya membangun Jalan Lingkar Luar Barat (JLLB). “Itu untuk mobil angkutan dan nantinya Terminal Kargo berada di kawasan tersebut untuk perpindahan dari mobil besar ke mobil kecil,” jelasnya.
Usulan tersebut, dikatakan Subagio juga untuk mengantisipasi kerusakan jalan karena tidak sesuai dengan perencanaan kekuatan jalan. “Rencananya nanti akan disesuaikan dengan Perda RTRW, setiap akses masuk Surabaya nanti ada terminal barang. mulai dari Surabaya Barat, Timur, Selatan, dan Utara,” paparnya.
Subagio juga menyebut, pembangunan Terminal Kargo dibangun memandang perkembangan Kota Surabaya terus meningkat pesat. Bukan dari jumlah penduduk yang mencapai hampir tiga juta jiwa, Surabaya telah menjadi primadona dan madu di mata para investor untuk segala bidang. Sehingga berdampak dengan terjadinya peningkatan kebutuhan, baik dari segi barang maupun jasa.
“Perhelatan ekonomi di Surabaya terus meningkat. Tidak hanya sentra dagang dan jasa saja. Untuk itulah pembangunan terminal ini kita adakan agar kegiatan bongkar muat menjadi teratur dan tidak sembarangan lagi. Sejauh ini bongkar muat barang masih dijumpai di tempat- tempat umum, seperti di kawasan religi Ampel. Dan ini jelas-jelas mengganggu keindahan kota,” terangnya. [geh]

Tags: